Cara-cara VOC yang otoriter mungkin lebih tepat diterapkan dalam pembinaan sepak bola usia muda kita. Mereka butuh disipln tinggi, etos kerja yang pantang menyerah dan taat pada aturan.Â
Pemain-pemain Garuda Asia saat ini masih berusia belia dengan rerata usia 16 tahun masih memiliki karir yang panjang. Mereka juga masih bisa dibentuk dalam hal fisik, attitude, skill individu dan visi permainan dalam menerapkan taktik.Â
Penerapan disiplin tinggi dengan sangat ketat adalah cara terbaik yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas mereka guna menghadapi Piala Dunia U17 di Qatar pada bulan November 2025.Â
Metode VOC yang otoriter justru sangat baik diterapkan bagi skuad muda ini. Selain disiplin dalam hal mendalami teknik dan taktikal sepak bola, juga disiplin dalam hal perilaku keseharian termasuk disiplin menjaga pola makanan.Â
Mereka dituntut memperhatikan kualitas makan dengan gizi yang seimbang dan meninggalkan makanan-makanan yang merusak tubuh seperti gorengan misalnya.Â
Sangat tepat penerapan metode otoriter yang dilihat dari sisi yang postif dalam mebangun skuad Garuda U17 dalam menghadapi Piala Dunia U17 di Qatar pada November nanti.Â
Jika berhasil melakukan pembinaan yang terprogram dan target yang terukur maka kita tidak akan lagi meihat skuad Garuda Asia kedodoran seperti saat menghadapi Korea Utara di perempat final Piala Asia U17 dengan kebobolan 6 gol tanpa balas.Â
Ayo bangkit wahai Anak Muda Garuda Asia.Â
Bravo Merah Putih @hensa17. Â
*****Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI