Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mudik Menuju Fitrah

12 Mei 2021   06:01 Diperbarui: 12 Mei 2021   06:51 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by The Hans India

Mudik, bagiku adalah pulang ke kampung halaman. Mudik, bukan sekedar pulang secara fisik tapi pulang secara jiwa. Pulang ke kampung halaman keabadian.

Mudik adalah bercengkerama bersama para tercinta. Puncaknya bercengkerama dengan bersua dengan Maha Pemilik Cinta.  

Mudik tanpa rintangan. Tanpa larangan. Tanpa hambatan. Karena UtusanNya hadir dalam tugas suci untuk melapangkan jalan menuju Rumah Terakhirku. RumahNya. 

Teringat doa dari Rasul Allah Pamungkas ketika harus berpisah dari Ramadhan penuh berkah ini.

“Ya Allah. Janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai puasa yang terakhir dalam hidupku. 

"Seandainya Engkau menetapkan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang diRahmati, bukan puasa yang sia-sia.

“Seandainya masih ada padaku dosa yang belum Engkau ampuni atau dosa yang menyebabkan aku disiksa karenanya, sehingga terbitnya fajar malam ini atau sehingga berlalunya bulan ini.

Maka ampunilah semuanya wahai Dzat Yang Paling Pengasih dari semua yang mengasihi.”

“Yaa Allah. Terimalah puasaku dengan se-baik-baik penerimaan, perkenan, kema’afan, kemurahan, pengampunan  dan keridhaan-Mu. 

"Sehingga Engkau memenangkan aku dengan segala kebaikan, segala anugerah yang Engkau curahkan di bulan ini. 

"Semoga perpisahanku dengan bulan Ramadhan ini bukanlah perpisahan untuk selamanya. Bukan pula pertemuan terakhirku. 

"Semoga aku dapat kembali bertemu dengan Ramadhan mendatang dalam keadaan penuh harapan dan kesejahteraan."

Hanya Dia memang sebaik-baik harapan. Hanya Dia pula sebaik-baik Tempat untuk pulang ke Kampung Halaman Keabadian. 

Terinspirasi Hadist Nabi Riwayat Buchari. 

Graha Hijau 30 Ramadhan 1442 H

@hensa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun