Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dialog Singkat di Kantin Kampus Jatinangor

23 September 2020   16:37 Diperbarui: 23 September 2020   20:58 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Pixabay

Ada hal yang menarik dalam pertemuan di Kantin itu, ketika kami berpisah Intan masih sempat berkata kepadaku.

"Om Alan, tetap semangat dong. Cinta sejati harus diperjuangkan," kata Intan sambil tersenyum menawan.

Aku tertawa mendengar kata-kata itu.  Akhirnya kamipun berpisah diujung pintu Kantin itu.

Sejak dialog kecil di Kantin Kampus tiga hari yang lalu itu rupanya komunikasi dengan Intan semakin sering saja.

Pembicaraan yang diceritakan Intan adalah seputar kemurungan Ibunya dan persiapan pernikahannya. Setiap malam ada saja yang diceritakan Intan melalui ponselnya.

Kadang-kadang aku sendiri yang sengaja telpon Intan untuk mengetahui situasi terkini tentang Kinanti.

"Om, aku pernah cerita kepada Ibu, bahwa lelaki yang cocok untuk Ibu itu hanya Om Alan. Aku juga bilang bahwa Om Alan pantas menjadi Ayahku," kata Intan suatu malam ketika kami berbincang.

"Oh begitu lalu bagaimana jawaban Ibumu?" Tanyaku penasaran.

"Ibu menjawab bahwa Ibu tidak layak menerima cinta Om Alan. Karena ada wanita lain yang cintanya lebih luhur dan tulus, begitu kata Ibu."

Mendengar cerita itu aku hanya terdiam. Rupanya Kinanti tetap sangat menghormati Daisy Listya.

Padahal Listya sendiri rela jika aku menjadi suami Kinanti. Oh Tuhan harus bagaimana aku menghadapi dua wanita luhur budi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun