Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Obsesi Dosen Jomblo

12 Januari 2020   15:02 Diperbarui: 16 September 2020   15:07 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Echinacea flower (Foto Anantapuspita.wordpress.com)

"Sudah siap Pak. Jadwalnya Senin dan Kamis mulai jam dua siang."

"Senin depan berarti sudah bisa dimulai ya?"

"Betul Pak. Ada sepuluh grup praktikum, semuanya dibagi dua untuk Senin dan Kamis, masing-masing lima grup." Daniar menjelaskan detail tentang praktikum mahasiswa.

"Baik nanti Senin pada pembukaan awal praktikum saya mau hadir."

"Baik Pak. Kalau begitu saya pamit dulu," kata Daniar pamit sambil berdiri dan lalu meninggalkan ruangan kerjaku.

Laboratorium Instrumen Analisa Kimia siang hari itu sudah dipenuhi oleh mahasiswa yang mengawali praktikum. Semua kelompok diharuskan hadir untuk mendengar penjelasan umum praktikum.

Kulihat Dony dan Daniar secara bergantian memberikan uraian teknis dan tata tertib praktikum dengan alat-alat laboratorium. Aku memang biasa meluangkan waktu untuk hadir pada awal pembukaan praktikum hanya sekedar mengawasi kegiatan mereka.

Kulihat gadis berwajah Diana Faria itu dengan balutan jilbab berwarna merah muda. Matanya yang teduh memandang lurus ke depan memperhatikan para asisten praktikum memberikan penjelasan. Selesai uraian teknis praktikum dilanjutkan dengan absensi pembagian kelompok untuk hari Senin dan Kamis.

Daniar mulai melakukan absensi. Satu per satu mahasiswa dipanggil dan mereka mengangkat tangannya. Aku dengan seksama menunggu gadis berwajah mirip Diana Faria itu mengangkat tangan saat namanya dipanggil.

"Daisy Listya!" Suara lantang Daniar memanggilnya. Gadis cantik itu mengangkat tangannya sambil tersenyum menawan. Ketika dia tersenyum kulihat matanya berbinar memancarkan aura positif.

Ah ternyata dia bernama Daisy Listya, nama yang indah. Nama sekuntum bunga lambang kesucian, kepolosan, kejujuran. Kembali aku memandang gadis bernama Daisy Listya itu. Sungguh di wajahnya ada Diana Faria, benar-benar sangat menakjubkan kekuasaan Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun