Mohon tunggu...
Henri Satria Anugrah
Henri Satria Anugrah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Konten Pengembangan Diri

Membacakan hasil tulisan di channel Youtube bernama Argentum (https://www.youtube.com/c/Argentum-ID/)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gejala, Dampak, dan Pertolongan Pertama dari Depresi

10 Oktober 2019   13:00 Diperbarui: 10 Oktober 2019   13:15 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi depresi, sumber: pexels.com

Ketika menjalani kehidupan, adakalanya seseorang mendapatkan tekanan ataupun kejadian yang sangat menyedihkan, yang dapat terjadi kapanpun, di manapun, dan disebabkan oleh apapun dan/atau siapapun. 

Setiap kejadian tersebut memiliki rasa sakit yang beragam, mulai dari yang hanya membuat seseorang menghela napas hingga yang sangat perih dalam hati, sehingga membuat seseorang merasakan sesak di dada, tidak kuasa menahan tangis, sulit berpikir jernih, dan merasakan kehampaan dalam setiap detik kehidupannya. 

Kejadian dan rasa sakit yang dirasakan seseorang dapat bervariasi, tergantung bagaimana seseorang mempersepsikan kejadian yang telah menimpa dirinya. Namun, adakalanya kejadian tertentu membuat seseorang merasakan gangguan mental yang disebut depresi.

Di Indonesia, sekitar 3,7% dari populasi atau 9 juta dari 250 juta orang menderita depresi (Suryanis, 2017). Depresi merupakan gangguan mental yang membuat penderitanya terbesit keinginan untuk bunuh diri. Bunuh diri merupakan cara menuju kematian tertinggi nomor dua pada usia 15-29 tahun (WHO, 2017b).

Menurut WHO (2017a), depresi adalah gangguan mental dengan ciri-ciri kesedihan yang mendalam, kehilangan ketertarikan terhadap aktivitas yang biasanya dinikmati, dan ketidakmampuan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, setidaknya selama dua pekan. 

Biasanya, penderita depresi merasa kehilangan semangat, mengalami perubahan nafsu makan (lebih tinggi atau rendah), perubahan waktu tidur (lebih tinggi atau rendah), cemas, konsentrasi menurun, ragu-ragu, gelisah, merasa tidak berharga, merasa bersalah, putus asa, dan terbesit untuk menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri.

Depresi bisa terjadi karena berbagai hal, seperti ditinggalkan orang yang dicintai, mendapatkan tekanan yang berlebihan, ditimpa cobaan yang membuat seseorang merasa tidak sanggup memikulnya, dan lain-lain. 

Lantas, bagaimana cara mengatasi depresi?

Jika diri Anda merasakan hal-hal di atas, sebaiknya jangan panik. Jangan terburu-terburu melakukan self-diagnose bahwa diri Anda depresi. Segera hubungi orang terdekat Anda, ceritakan apa yang Anda rasakan dan mintalah bantuan dan dukungan darinya. Jika diperlukan, segeralah menuju tenaga ahli seperti psikolog dan/atau psikiater agar diberi penanganan lebih lanjut yang profesional agar terhindar dari berbagai macam bahaya yang ditimbulkan dari derpesi.

Apa yang harus dilakukan jika orang terdekat kita mengalami ciri-ciri di atas?

Jika terdapat orang terdekat di antara kita yang mengalami ciri-ciri di atas, pertolongan pertama yang dapat kita lakukan ialah memberikan dukungan sosial terhadapnya.

Dengan memberikan perhatian yang tulus, dukungan agar dia mampu menerima dirinya, mendengarkan keluh-kesahnya, dan berusaha memahami apa yang dia rasakan akan membuat dia merasa lebih berharga, lebih berarti, dan semakin menyayangi dirinya sendiri, sehingga timbul semangat untuk terus menjalani hidup dan bangkitnya kekuatan untuk melawan depresi yang dia derita. 

Sangat sederhana bukan? Namun demikian, jika segala pertolongan pertama yang kita lakukan belum membuahkan hasil, segera hubungi tenaga ahli seperti psikolog dan/atau psikiater untuk menyelamatkan orang terdekat kita dari bahaya tertentu yang mungkin saja dia alami.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai depresi. Sangat penting bagi kita sebagai manusia yang memiliki pikiran (mental) untuk selalu waspada terhadap segala gangguan mental, baik yang pada diri sendiri maupun orang lain, khususnya orang-orang terdekat kita. 

Selalu bersiap untuk melakukan pertolongan pertama gangguan mental dan menghubungi tenaga ahli seperti psikolog dan/atau psikiater agar mendapatkan penangan profesional lebih lanjut. Sedikit kepekaan dan satu langkah sederhana dapat menyelamatkan orang-orang di sekitar kita yang menderita gangguan mental seperti depresi.

Daftar Pustaka
Suryanis, A. (2017). 9 Juta Orang di Indonesia Mengalami Depresi. Diakses pada 22 Januari 2018, dari Berita Terkini, Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia - Tempo.co.

WHO. (2017a). Depression. Diakses pada Januari 22, 2018, dari WHO | World Health Organization.

WHO. (2017b). Depression: Let's Talk. Diakses pada Januari 22, 2018, dari WHO | World Health Organization.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun