Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli

Kadet Ngopa-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teori Kuliner Tak Sejalan dengan Kenyataan

24 September 2021   10:14 Diperbarui: 24 September 2021   10:20 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Wis... ta... cocok yo aku nggawe kopyah ireng karo surban nang pundak"

Paijo Geleng-geleng mesam-mesem, sambil mbatin (mulai kumat kanca ku siji iki)

"Aku ngerti maksudmu cak,  njalok ta traktir toh"

"Yo ra usah diutarakan dengan jelas, kalaupun itu maksudnya"

"Wihhh dapuran mu cak, atek gawe bahasa pujangga. Wis ayo budal golek maem... selak ngesot ki ra budal-budal"

"Sik jo... sik jo... sepurane ra sida melu aku..."

"Loh, piye toh....??," Paijo terkejut,

"Sepurane jo... la golek aku ra melu... isin aku..."

"Oalah.... yo golek sik warung'e... njur la buka, yo di leboni karo tumbas sarapan caaaakkk"

"Ohh Ngunu ta jo... La wis jelas ngene, ayo ndang budal, luwe seru iki..." 

"Heeemmm... La wayahe mangan buanter... Tapi la wayahe menyang kuliah klelat-klelet kaya' uler keket,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun