Mohon tunggu...
Heni Fauziah
Heni Fauziah Mohon Tunggu... Guru - Masih dalam proses belajar.

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alih Kode Campur Kode pada Individu yang Berbahasa Jawa di Lingkungan Sunda

12 Januari 2018   20:08 Diperbarui: 12 Januari 2018   20:20 3666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: okezone news

Sekretaris : Terima kasih.

Majikan : Surat ini berisi permintaan borongan untuk memperbaiki kantor sebelah. Saya sudah kenal dia. Orangnya baik, banyak relasi, dan tidak banyak mencari untung.Lha saiki yen usahane pengin maju kudu wani ngono.(Sekarang jika usahanya ingin maju harus berani bertindak demikian.).

Sekretaris : Panci nganten, Pak. (Memang begitu, Pak.)

Majikan : Panci ngaten priye? (Memang begitu bagaimana?)

Sekretaris : Tengesipun mbok modalipun kados menapa, menawi  (Maksudnya betapapun besarnya modal kalau ...)

Majikan : Menawa ora akeh hubungane lan olehe mbathi kakehan, usahane ora bakal dadi. Ngono karepmu? (Kalau tidak banyak hubungan, dan terlalu banyak mengambil untung usahanya tidak akan jadi. Begitu maksudmu?) Sekretaris : Lha inggih ngaten! (Memang begitu, bukan?)

Majikan : O, ya, apa surat untuk Jakarta kemarin sudah jadi dikirim?

Sekretaris : Sudah, Pak. Bersamaan dengan surat Pak Ridwan dengan kilat khusus.

 Dialog percakapan antara majikan dengan sekretarisnya di atas merupakan contoh alih kode intern. Peristiwa alih kode di atas adalah peralihan bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dan sebaliknya. Alih kode itu terjadi karena adanya perubahan situasi dan pokok pembicaraan. Ketika mereka berbicara tentang masalah surat-menyurat, mereka menggunakan bahasa yang formal, bahasa Indonesia. Namun, ketika mereka berubah pokok pembicaraannya menjadi hal yang bersifat pribadi, mereka beralih dari sebelumnya menggunakan bahasa Indonesia menjadi bahasa Jawa. Kemudian mereka beralih lagi dari menggunakan bahasa jawa menjadi bahasa Indonesia karena topik pembicaraan bersifat formal.

Contoh alih kode ekstern.

A dan B sedang bercakap-cakap dengan bahasa Indonesia, tiba-tiba datang seseorang turis menanyakan sesuatu menggunakan bahasa Inggris.Kebetulan A dan B dapat berbicara dengan bahasa Inggris.Kemudian mereka bertiga berbincang-bincang menggunakan bahasa Inggris.Setelah turis merasa cukup, turispun melanjutkan perjalanannya. Setelah turis tersebut pergi, A dan Bkembali bercakap-cakap menggunakan bahasa Indonesia. Peristiwa di atas merupakan contoh peristiwa alih kode ekstern, yakni peralihan kode atau bahasa dari bahasa sendiri ke bahasa asing. Peristiwa di atas ialah peralihan antara bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan sebaliknya. Ketika pembicaraan dengan teman menggunakan bahasa Indonesia sedang dilakukan, kemudian situasi berubah karena hadirnya orang ketiga yang hanya memahami bahasa Inggris, maka merekapun baralih menggunakan bahasa Inggris atau asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun