Mohon tunggu...
Hendrik Sungkung
Hendrik Sungkung Mohon Tunggu... Guru - PENYULUH AGAMA

Datang Sebagai Pemula Pergi Sebagai Legenda

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Waktu

24 Januari 2024   12:02 Diperbarui: 27 Januari 2024   21:42 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ku tuliskan ini dengan hati bagaikan kalbu di senja waktu. ku genggam erat tangan ini tanpa bisa melepaskannya. genggaman yang erat membuatku lelah tak berdaya.

dalam termenung ku menantikan berita di kala senja waktu. dalam sebuah penantian ada saatnya melelahkan hati ini. dalam sekejap waktu berlalu dan terus berlalu

senja waktu membuatku terbangun dari semua mimpi indahku. senja waktu mengingatkan masa kecil yang penuh canda tawa bersama teman-teman. terbesit di hati ketika dewasa banyak persoalan melanda diri ini.

senja waktu bagaikan hembusan mata angin hanya bisa di rasakan kehadirannya. senja waktu akan terus menghilang menyisahkan rindu yang mendalam.

senja waktu mengajarkan kita untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. akan kah semua akan baik-baik saja dengan tubuh ini. tak terasa tubuh mulai lemah di makan usia. 

dalam diam diri tersirat pertanyaan, apakah arti hidup ini? kelahiran dan kematian adalah dua hal yang pasti terjadi. dimana ada pertemuan maka disitu tersimpan perpisahan dunia.

senja waktu adalah cerita tentang seseorang yang sedang menantikan kabar baik

karya: Hendrik Sungkung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun