Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pilih Tontonan untuk Mendidik Anak tentang Privilese

11 Maret 2023   15:21 Diperbarui: 26 April 2023   00:12 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Privilese orang kaya dalam film Crazy Rich Asians (foto dari Rotten Tomatoes)

Privilese atau hak istimewa adalah sebuah konsep yang seringkali menjadi topik hangat dalam diskusi sosial saat ini.

Hak istimewa bisa berupa akses dan keuntungan yang dimiliki oleh seseorang karena faktor tertentu misalnya saja status sosial karena berasal dari kalangan ekonomi kuat (kaya).

Apakah anak-anak juga perlu untuk memahami konsep ini sejak dini?

Seiring dengan perkembangan zaman dan arus informasi yang semakin cepat, pemahaman tentang hak istimewa menjadi penting untuk diberikan pada anak-anak.

Hal ini dapat membantu mereka untuk memahami dan meresapi perbedaan dan keunikan dalam kehidupan sehari-hari, serta meningkatkan kesadaran dan empati terhadap orang lain.

Melalui pendidikan tentang hak istimewa, anak-anak dapat mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis, menghargai perbedaan, dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

Privilese atau hak istimewa adalah hal yang dapat memberikan seseorang keuntungan atau kemudahan tertentu dalam kehidupan.

Sebagai pelepas penat untuk menyegarkan pikiran (refreshing) dan mencari hiburan yang ada hubungannya dengan privilese, kita bisa menonton film Crazy Rich Asians (2018).

Dalam film karya sutradara Jon M. Chu ini, hak istimewa orang kaya sangat terlihat dan menjadi fokus utama dari cerita yang diangkat.

Crazy Rich Asians mengisahkan tentang Rachel Chu, seorang profesor ekonomi di New York yang memiliki kekasih bernama Nick Young.

Tanpa sepengetahuan Rachel, Nick adalah pewaris dari salah satu keluarga terkaya di Singapura.

Ketika Rachel diundang untuk menghadiri pernikahan sahabat Nick di Singapura, dia baru menyadari betapa kaya dan terkenalnya keluarga Nick.

Dalam perjalanan ini, Rachel mengalami banyak hal yang menunjukkan bagaimana hak istimewa orang kaya dapat memengaruhi kehidupan seseorang.

Pertama, hak istimewa dapat memberikan kehidupan yang mewah.

Dalam film, keluarga Nick memiliki harta yang melimpah dan bisa membeli apa saja yang mereka inginkan.

Mereka memiliki rumah megah, mobil mewah, dan perhiasan berharga yang membuat hidup mereka berbeda dengan orang biasa.

Meskipun Rachel berasal dari keluarga yang sederhana, dia mengalami hidup yang mewah selama berada di Singapura.

Namun, kehidupan yang mewah ini juga bisa memengaruhi sifat seseorang.

Karena terbiasa hidup dalam kemewahan, keluarga Nick sering terlihat sombong dan merendahkan orang lain.

Mereka juga terlalu memperhatikan status sosial dan kekayaan.

Ini menunjukkan bahwa hak istimewa juga bisa membuat seseorang menjadi sombong dan tidak memperhatikan orang lain.

Kedua, hak istimewa juga dapat memengaruhi hubungan antar manusia.

Dalam film, Rachel mengalami banyak masalah dengan keluarga Nick karena status sosialnya yang rendah.

Keluarga Nick tidak suka dengan kehadiran Rachel dan merasa bahwa Nick seharusnya menikah dengan orang yang setara dengan mereka.

Ini menunjukkan bahwa hak istimewa bisa memisahkan seseorang dari orang lain dan membuat hubungan menjadi tidak seimbang.

Ketiga, hak istimewa dapat membuat seseorang merasa tidak terhubung dengan realitas.

Dalam film, keluarga Nick ada yang terlalu terlena dengan kekayaan mereka sehingga mereka tidak peduli dengan keadaan dunia luar.

Mereka hidup dalam dunia mereka sendiri dan tidak memperhatikan keadaan sekitar.

Ini menunjukkan bahwa hak istimewa juga dapat membuat seseorang kehilangan koneksi dengan realitas dan tidak peduli dengan orang lain.

Crazy Rich Asians bisa memberikan beberapa wacana tentang hak istimewa, meskipun terbalut dengan kemasan film bergaya Hollywood.

Dalam kehidupan sehari-hari, hak istimewa bisa ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, pekerjaan, dan kelas sosial.

Film ini mengingatkan kita untuk tidak terlalu tergila-gila dengan hal-hal yang bersifat material dan menjaga hubungan dengan orang lain secara adil dan seimbang.

Dalam dunia yang semakin kompleks, tidak ada salahnya untuk mempertanyakan privilese dan hubungannya dengan keadilan sosial.

Orang-orang yang memiliki hak istimewa harus bertanggung jawab atas keuntungan yang dimilikinya dan memastikan bahwa tidak ada orang yang dirugikan sebagai akibat dari hal tersebut.

Selain itu, orang sederhana pun memiliki kelebihan dan kemampuan yang bisa dibanggakan, seperti kejujuran, kerja keras, dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda.

Privilese orang kaya adalah hak istimewa atau keuntungan yang diberikan kepada individu atau kelompok tertentu berdasarkan status atau kedudukan mereka sebagai orang kaya dalam masyarakat.

Konsep privilese orang kaya banyak diperbincangkan dalam ilmu sosial dan humaniora, terutama dalam studi tentang kelas sosial, distribusi kekayaan, dan kebijakan publik.

Kembali ke film Crazy Rich Asian, film ini juga menghadirkan hal unik dalam narasinya tentang hak istimewa orang kaya.

Film ini menunjukkan bahwa kekayaan dan privilese tidak selalu membawa kebahagiaan dan kepuasan hidup, bahkan seringkali memperlihatkan beban dan tekanan yang berat.

Sebagai contoh, karakter Astrid Leong (diperankan oleh Gemma Chan) adalah seorang wanita kaya yang tampaknya memiliki segalanya, namun dia terjebak dalam konflik rumah tangga yang rumit karena suaminya merasa tidak aman di sekitar dirinya yang lebih sukses dan berpengaruh.

Hal ini menunjukkan bahwa kekayaan dan privilese tidak selalu membawa keamanan atau kepuasan dalam kehidupan.

Selain itu, karakter Nick Young (diperankan oleh Henry Golding) juga harus berhadapan dengan beban dan tekanan yang berat karena statusnya sebagai pewaris keluarga kaya yang terkenal.

Dia merasa terkekang oleh ekspektasi keluarga dan kekhawatiran bahwa dia tidak akan pernah meraih kesuksesan dengan caranya sendiri.

Hal ini menunjukkan bahwa hak istimewa orang kaya juga bisa membatasi kebebasan individu dan menyebabkan tekanan psikologis yang besar.

Crazy Rich Asian menghadirkan gambaran bahwa hak istimewa dan kekayaan tidak selalu membawa kebahagiaan dan kepuasan, dan bahwa kehidupan orang kaya juga dapat memiliki beban dan tekanan yang berat.

Hal ini menunjukkan bahwa keadilan dan kebahagiaan hidup tidak hanya tergantung pada kekayaan atau privilese semata, tetapi juga pada kebebasan dan kepuasan hidup yang sesuai dengan nilai-nilai individu dan tujuan hidup masing-masing.

Di Indonesia, isu hak istimewa dan kekayaan telah menjadi bahan perbincangan yang cukup hangat dalam beberapa tahun terakhir.

Apalagi dengan adanya kasus yang masih hangat tentang penganiayaan oleh seorang anak pejabat.

Sebagai negara yang masih berkembang, Indonesia masih memiliki kesenjangan sosial yang cukup besar antara kaya dan miskin.

Kehidupan yang sangat berbeda antara kelas sosial tersebut kadang-kadang menjadi sumber ketidakadilan sosial dan merugikan masyarakat dari kelas bawah.

Sebagai masyarakat yang saling bergantung satu sama lain, kita perlu memperhatikan pentingnya keadilan sosial dan kesetaraan hak bagi semua individu.

Kita harus menilai seseorang bukan berdasarkan kekayaannya, namun berdasarkan nilai-nilai, kepribadian, dan potensi yang dimilikinya.

Dengan begitu, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih seimbang dan adil bagi seluruh masyarakat, tanpa memandang status sosial atau kekayaan.

Dalam rangka mempersiapkan generasi yang lebih inklusif dan berdaya saing di masa depan, pendidikan tentang hak istimewa atau privilese seharusnya menjadi bagian penting dari pendidikan anak-anak.

Anak-anak harus bisa memperoleh kesempatan untuk memahami, menghargai, dan meresapi perbedaan dan keunikan dalam kehidupan sehari-hari, serta mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

Pendidikan tentang privilese juga dapat membantu anak-anak untuk memahami dan meresapi bahwa keberhasilan hidup bukan semata-mata bergantung pada faktor kekayaan atau status sosial, tetapi juga pada kualitas karakter dan sikap positif yang dimiliki oleh individu tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi para orang tua dan pendidik untuk memperhatikan pentingnya pendidikan tentang privilese sejak dini dalam pengembangan anak-anak.

Tentu saja kita juga tidak akan mengurung pikiran anak-anak hanya dalam penyempitan 'kaya dan miskin' saja, karena konsep privilese bisa saja diluaskan seperti misalnya hak istimewa sosial bagi orang yang berprestasi.

Namun memang isu privilese sangat erat kaitannya dengan soal diskriminasi, yang awalnya muncul disebabkan oleh kesenjangan ekonomi dan akhirnya mempengaruhi kesenjangan sosial.

Apalagi soal privilese juga bisa menyentuh soal ras, gender, dan sebagainya.

Artinya, pekerjaan rumah kita tambah banyak untuk membekali anak-anak dengan berbagai macam pemahaman yang baik, agar punya wawasan yang luas dalam usaha membangun kerangka dan pola berpikir (mindset) yang juga baik demi perkembangan karakter mereka.

Salah satu cara yang bisa dicoba adalah melalui penggunaan media, apalagi di zaman perkembangan tayangan audiovisual nan pesat seperti sekarang.

Kita tadi melepas penat dengan menonton Crazy Rich Asians, sekarang kita mencari tayangan lain yang positif dan cocok untuk kita tonton bersama anak-anak.

Bukan membiarkan mereka menonton sendiri tanpa dampingan sama sekali.

Hal-hal yang perlu diingat:

  • Pilih tayangan yang sesuai dengan usia anak-anak. Pastikan tayangan tersebut memiliki pesan yang positif dan dapat membangun kesadaran toleransi.
  • Tonton bersama anak-anak dan perhatikan reaksi mereka. Beri kesempatan bagi anak-anak untuk mengajukan pertanyaan atau mengekspresikan pendapat mereka tentang apa yang ditampilkan dalam tayangan tersebut.
  • Komunikasikan pesan-pesan positif yang terdapat dalam tayangan tersebut. Jelaskan pada anak-anak tentang apa yang mereka lihat dan bagaimana itu dapat dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari dan konsep privilese.
  • Diskusikan situasi atau peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan ketidakadilan atau ketimpangan sosial, dan apa pendapat anak-anak tentang itu
  • Berikan contoh nyata tentang bagaimana privilese dapat memengaruhi kehidupan seseorang dan orang lain di sekitarnya. Jelaskan pada anak-anak bahwa memiliki privilese berarti harus tahu bagaimana cara kita menggunakannya untuk membantu orang lain dan menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan adil.

Salah satu contoh film bagi anak-anak usia dini adalah "Zootopia" (2016), yang bisa menjadi pengenalan awal bagi anak-anak tentang konsep sangat sederhana soal diskriminasi, dalam dunia fantasi anak-anak yang penuh warna dan menggunakan macam-macam jenis hewan sebagai penggambaran berbagai karakternya.

Dengan mengedukasi anak-anak tentang privilese melalui tayangan positif dan pembicaraan terbuka, kita dapat membantu mereka memahami pentingnya keadilan sosial, serta memperkuat nilai-nilai positif yang dapat membantu mereka menjadi orang yang lebih baik dan berempati, memperkuat semangat kebersamaan dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat.

Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa di masa depan.


~ H.J.H.J.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun