Pembangunan ekonomi selalu menjadi janji manis dalam setiap rezim pemerintahan di Indonesia. Namun, di balik pertumbuhan ekonomi yang diklaim meningka
Hari pertama Rapat Pleno RUU Ketenagakerjaan KSP-PB bahas isu strategis buruh & rakyat, diskusi hingga larut malam penuh semangat
Petronas Rp 8.000 vs Pertamina Rp 14.000: BBM, Subsidi, dan Keadilan Sosial
Tiga tahun sejak aksi 15 September 2015, janji pengangkatan Honorer K2 jadi PNS tak kunjung terwujud. Harapan berubah jadi kenangan pahit.
KSPSI & KSPI tegaskan supremasi sipil dan desak DPR segera sahkan RUU Ketenagakerjaan demi perlindungan dan kesejahteraan buruh
Bansos dicabut bagi penerima yang terindikasi judol. Tapi, adilkah bila pejabat dan aparat tak merasakan konsekuensi yang sama?
Kasus tembok laut di Cilincing hanyalah salah satu contoh dari banyak potensi konflik yang muncul akibat pembangunan yang tidak berkeadilan
Tahun ini adalah tahun dimana Indonesia mengalami banyak konflik. Terutama pada beberapa bulan belakangan ini. Diberbagai tempat dan dae
Suara rakyat tak lagi dibungkam! 17+8 tuntutan jadi harapan baru, menggugat keadilan dan transparansi di bulan Kemerdekaan
Kerusuhan atau Rekayasa? Membaca Ulang Demonstrasi Agustus 2025PengantarAgustus 2025 menjadi bulan yang menegangkan bagi Indonesia. Jalanan Jakarta da
Ketika DPR kenyang tunjangan, rakyat makin defisit. Laporan keuangan bangsa diuji, neraca moral dipertanyakan
"Mengatasi kemiskinan adalah sulit, tetapi merawat kasih sayang adalah jauh lebih sulit."Kenaikan gaji DPR hingga Rp3 juta per hari yang disertai joge
Manakala keadilan hanya menjadi jargon tanpa aksi, aksi demo adalah cara yang bermartabat untuk mewujudkan rasa keadilan yang bermartabat.
Para Anggota DPR Berjoget di Atas Keprihatinan Rakyat Miskin?Belakangan publik dibuat geram oleh pernyataan anggota DPR dari PDI-P, Deddy Sitorus, yan
Tanah Milik Negara atau Hak Rakyat? Analisis Kritis Pernyataan Nusron WahidPernyataan Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, bahwa "tanah itu tidak ada
Sekolah HAM Muhammadiyah hadirkan semangat keberanian dan advokasi profetik di Pontianak. Membela HAM, membangun keadilan ekologis dan sosial.
Ketika Statistik Menipu Nurani: Mengapa Kemiskinan di Atas Kertas Tak Sama dengan Derita di Lapangan?------Pagi itu, seorang ibu di Cikarang berjongko
Muhammadiyah dorong hukum profetik berbasis keadilan, spiritualitas, dan kemanusiaan dalam FGD Pemikiran Hukum di UMS.
Ketika sistem tak lagi menjamin, kami bertahan bukan karena negara, tapi karena gotong royong para pedagang.
Di balik grafik ekonomi yang melambung, rakyat hanya menikmati setengah mi instan dan janji kosong. Negeri ini katanya sejahtera—tapi siapa yang benar