Mohon tunggu...
Helen Tuhumury
Helen Tuhumury Mohon Tunggu... Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Quiet but an easy going person

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Masa Depan Bukan Daging, Tapi Ulat dan Jangkrik

25 Mei 2025   19:29 Diperbarui: 26 Mei 2025   12:37 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Serangga di pasar UK. Sumber: news.sky.com

Sayangnya, di kota-kota besar, stigma masih mengakar: serangga dianggap menjijikkan, kotor, bahkan berbahaya. Padahal, dalam bentuk olahan seperti tepung jangkrik atau bar energi, bentuk asli serangga sudah tidak terlihat. Yang tersisa hanyalah kandungan gizinya.

Regulasi dan Tantangan Industri

Meski menjanjikan, jalan menuju konsumsi serangga secara massal tidak tanpa hambatan. Ada sejumlah tantangan yang harus dijawab:

  • Keamanan pangan: Serangga dapat memicu alergi, terutama bagi mereka yang alergi terhadap udang dan kerang.

  • Labelisasi yang jelas: Konsumen harus tahu bahan yang mereka konsumsi, terutama jika mengandung serangga.

  • Standar produksi: Industri budidaya serangga memerlukan regulasi soal sanitasi dan etika.

Di Indonesia sendiri, regulasi tentang pangan berbasis serangga masih belum spesifik, meskipun secara tradisional sudah lama dikonsumsi di berbagai daerah.

Menu Masa Depan: Siapkah Kita?

Startup dan perusahaan rintisan di bidang teknologi pangan kini berlomba menghadirkan produk berbasis protein alternatif. Tidak lagi hanya imajinasi futuristik, makanan ini benar-benar sudah hadir di rak-rak toko: dari snack larva, burger jamur, hingga minuman kesehatan berbasis spirulina.

Tinggal satu pertanyaan besar: apakah masyarakat siap menerima inovasi ini, atau rasa jijik akan terus menjadi penghalang?

Coba Dulu, Baru Nilai!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun