Mohon tunggu...
Henra Ahmad
Henra Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi/Media Center

Pembelajar, Mudah Akrab, Tidak Mudah Percaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyiasati Waktu, Percepatan ke Masa depan

30 Oktober 2022   08:39 Diperbarui: 30 Oktober 2022   08:44 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://pxhere.com/id/photo/636112

Perjalanan kehidupan setiap individu memiliki beraneka ragam suasana yang kemudian membuat waktu yang dilalui terkadang terasa cepat dan terkadang terasa lambat. Ketika pada suasana yang menggembirakan maka waktu terasa terlewati begitu cepat dan sebaliknya pada suasana yang tidak seperti harapan maka waktu terasa terlewati begitu lambat. Ini tentunya tidak seperti yang terasa secara ril, sebab setiap waktu yang dilalui memiliki skala yang sama, tidak dapat dipercepat atau diperlambat sedikit pun.

Di suatu situasi dimana di keesokan hari misalnya, seseorang memiliki agenda yang ditunggu-tunggu sebab ada kebahagiaan padanya. Maka waktu akan terasa lambat sebab keinginan dari dalam diri setiap orang, sedikit atau banyak memiliki ketidaksabaran untuk sampai pada apa yang dibayangkannya di hari esok tersebut. Sehingga tidak sedikit yang berimajinasi untuk melompati rentang waktu tertentu agar bisa langsung sampai pada situasi yang ditunggu-tunggu itu.

Contoh tersebut jika diperluas lagi interval yang ingin dilompati, terkait cita-cita atau harapan di beberapa tahun atau puluhan tahun yang akan datang terkait dengan pencapaian cita-cita atau harapan menjadi kaya atau menjadi orang besar atau sukses. Maka, tentu itu sesuatu yang mustahil jika di pikiran terlintas adanya mesin waktu yang bisa memperjalankan diri seseorang menuju ke masa depan untuk menjemput keberhasilan tersebut.

Namun sederhananya ada satu cara untuk sampai kepada hal yang diimpikan di masa depan lebih cepat. Bukan melompati waktu hingga sampai pada masa itu, tapi melakukan percepatan aktivitas, melakukan upaya penyelesaian tahapan-tahapan (menuju diri masa depan) yang sekian banyak dalam satu kurun waktu yang kadang juga disebut multi-tasking.

Artinya, jika harapan Keberhasilan pada dasarnya seharunya tercapai di 10 tahun yang akan datang, Apakah tidak mungkin dengan melakukan percepatan aktivitas atau membuat padat kerja dalam sehari bisa mempersingkat waktu. Sehingga apa yang seharusnya dicapai di 10 tahun yang akan datang, bisa tercapai  dalam 2 tahun.

Sehingga pada akhirnya agenda yang seharusnya dilakukan besok bisa terwujud hari ini, dengan menambah kecepatan gerak maka tentu tujuan akan lebih segera dicapai.

Misteri dan teka-teki waktu di atas, masih terpenjara dalam tanda tanya. Berabad-abad perjalanan waktu yang tidak ada satu pun manusia bisa memastikan secara ilmiah permulaan semesta pun beserta kehidupan di dalamnya. Segala temuan teoritis yang bersifat ilmiah hanyalah mampu memperkirakan apa yang terjadi pada masa lampau. Menurut informasi dari laman Wikipedia yang update terakhir diubah pada tanggal 12 Juli 2021, dinyatakan bahwa usia alam semesta diprediksi telah mencapai 13,75 ± 0.11 miliar tahun. Namun belum ada yang bisa memastikan asal mulanya.

Hawking, Penulis dari buku A Brief History of Time, menyatakan bahwa “teori hanya ada dalam pikiran kita”, artinya apa yang disangkakan oleh pikiran dengan menggunakan kerangka ilmiah tidak mampu memastikan kenyataan akan sama persis seperti apa yang terlintas di pikiran. Sehingga lebih lanjut Hawking menyatakan bahwa “teori yang baik adalah teori yang bisa memprediksi bahwa teori itu sesuai dengan observasi”. Hal ini menjelaskan bahwa perkiraan tentang sesuatu akan bisa diukur setelah sampai pada situasi dan waktu apa yang diperkirakan. Sebuah pikiran akan menjadi pasti setelah sesuai dengan keadaan, dan akan runtuh ketika mendapati keadaan yang tidak sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran.

Keberhasilan di masa depan akan bisa dipastikan setelah kita sampai di masa itu. Dan rencana terbaik dalam mencapai keberhasilan adalah rencana yang yang mampu memprediksi bahwa rencana itu sesuai dengan keberhasilan yang diharapkan. Terkhusus untuk keberhasilan yang biasanya secara normal dicapai dalam 10 tahun, namun mampu dicapai dalam kurun waktu 2 tahun atau lebih cepat dari itu.

Sebagai penutup, menyiasati waktu bukanlah menyingkat, melompati, atau memperpendek waktu. Namun lebih kepada melakukan percepatan aktivitas dalam satu kurun waktu tertentu sehingga target bagaimana penampakan diri puluhan tahun di masa yang akan datang bisa mewujud dalam kurun waktu yang tidak lama. Tapi tetap menggaris bawahi bahwa percepatan aktivitas yang dilakukan tetap mematuhi kaidah-kaidah lingkungan dan kehidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun