Mohon tunggu...
Haura ZainNur
Haura ZainNur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berkembang, bertumbuh

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengelola Kecerdasan Emosi

3 Mei 2024   20:27 Diperbarui: 3 Mei 2024   20:32 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

6. Merespon setiap prilaku peserta didik secara positif, dan menghindari respon negatif.

7.    Menjadi    teladan    dalam    menegakkan    aturan    dan    disiplin    dalam    pembelajaran. (Goleman,2002)

Mengupas  pengelolaan  kecerdasan  emosi  yang  tepat  tidak  dapat  lepas  dari  sistim pendidikan  di  sekolah.  Pendidikan  yang  ideal  adalah  pendidikan  yang  menyertakan  aspek kognitif,  afektif  dan  psikomotorik.  Muatan  pelajaran  di  sekolah  kita  terlalu  sarat  dengan muatan  kognitif  dan  sangat  kurang  mengupas  aspek  psikomotorik  apalagi  aspek  afektifnya. 

Emosi anak adalah aspek pendidikan yang selalu ditinggalkan dan dianggap remeh oleh para pendidik. Sisitem rengking yang diterapkan di sekolah masih dipandang pro dan kontra oleh psikologi dan pendidik. Pada hal sistem rengking baik untuk anak-anak yang cerdas sehingga perkembangan emosinya dapat optimal.

Kurangnya    perhatian  terhadap  faktor  emosi  di  dunia  pendidikan  terhadap  anak  dapat dicontohkan dengan guru yang menghina siswa didalam kelas, guru tidak dapat memberikan “hadiah”    dan  “hukuman”  yang  tepat  terhadap  siswa  yang  berprestasi  dan  yang  tidak berprestasi.  Membangun  naskah  emosi  yang  sehat  pada  anak  dapat  dilakukan  dengan berbagai cara aantara lain :

1.Ajarkan nilai-nilai budaya dimana anak hidup.


2.Kenali dlu emosi-emosi anak yang menonjol, baru kita mengajarkan emosi-emosi itu kepada anak. Guru bisa mengasah kecerdasan emosional anak yang menonjol.

3.Kenalkan anak tentang emosi misalnya dengan cara kata-kata , bahasa tubuh, ekspresi wajah,

4.Buatlah disiplin yang konsisten antara guru dan siswa.

5.Ajarkan pada ekspresi emosi apa yang dapat diterima oleh lingkungan.

6.Tunjukkan perilaku yang dapat diimitasi/ditiru oleh anak secara langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun