Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bintang di Langit

29 Oktober 2020   02:27 Diperbarui: 29 Oktober 2020   02:39 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : www.liputan6.com

Dentang waktu berlalu saat aku melihat kerlip bintang di langit, tak beranjak dari tempatku berdiri

Begitu getir aku memandang kerlapmu, padahal di hati ini gelisah yang merayapi diri sampai aku lelah

Lelah menjerat dalam pilunya hidup dan berakhir dalam kelamnya dosa

tapi aku seperti tak peduli lagi, semua sudah tersembunyi dalam hati yang  menutup dari kebenaran

Sampai takdir ku telah sampai , hanya desah lara yang bercokol dalam kalbu yang sudah ternodai

Duka

Lara

Perih

Sesal

Semua itu merasuk dan mengembun ke atas  dan bergema di hati seperti suara-suara yang memanggilku untuk kembali padaNya

Getir yang kualami seperti mengendap dalam sudut hatiku, ingin kubuang semua lara ini dan sudah kering air mataku untuk menangis lagi, aku tak mungkin lagi menangis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun