Kututup hidangan dengan tudung saji yang terbuat dari lapisan kecewa. Sesal-sesal ku hangatkan, kian menjadi lauk tambahan makan siang.
Perjalanan membawa diri pada pertemuan. Pertemuan yang tak terhindarkan bahkan oleh kemauan
Nyatanya, waktu tak bisa diulang penyesalan bergaung sumbang
Waktu tidak akan pernah mau menunggu kita. Dia berjalan bahkan berlari tanpa peduli pada kita yang masih tertingal dibelakangnya.
Kulihat wajah sendumu di ujung hari Melangkah gontai menggamit harap Nanarku tatap punggungmu menjauh
Mimpi mengusik tidurku, hingga terbangun dan tak bisa tertidur lagl
Kita semakin menjauh saat aku masih ingin merengkuhmu.
Siang pun semakin berwarna dengan pelangi ketika hujan berlalu.
Sudah, jangan harap aku bisa kembali padamu untuk memperbaiki semuanya.
kita bisa saja menyepelekan perpisahan. namun nyatanya, kita tidak dapat menanggung setiap kerinduan.
Tiada menekan tidak ada sediakan seluruh Keadaan jauh enak sepadan rangkaian tidak
Jika berujung luka, mengapa kita pernah saling kenal?
Awan bisakah kau ajak diaTolong rayu dia untuk mau berjalan-jalan denganmuTerbang jauh ke angkasa
Sesal, apa yang takkan pernah ada di awal segala yang kita lakukan tanpa pikirkan.
Penyesalan perbuatan masih ada pengampunan, percayalah Tuhan maha penyayang
Tidak usah salah paham ada sampai dimana. Peroleh berbagai berturut tetap ada keadaan
Kesalahan sebabkan sifat mementingkan diri Tindakan sewenang membeban bagi sendiri
Kadang penyesalan membuat kita terpuruk dan jatuh, bagaimana dengan berdamai dan mencoba menebusnya?
Napas kasar berembus dari hidungku yang patah. Setengah batang rokok yang sudah tidak menarik untuk diisap lagi, kulempar ke sembarang arah.