Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Fiksi Mini: Kepingan Sesal

6 Mei 2024   05:15 Diperbarui: 6 Mei 2024   07:28 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

            Kepingan sesal ini masih kusimpan di sini, di hati yang makin teriris sembilu. Ada kerinduan yang terkontaminasi sesal yang membuatku linglung. Pertengkaran pagi tadi membuatmu pergi. Mana bisa kau meminta sesuatu yang tidak ideal untuk keadaan ekonomi rumah tangga kita. Kalimatmu terkesan memaksa, bukan memersuasiku. Bayangkan itu. Ah, jangan-jangan kamu terkena penyakit sosial Fear of Missing Out (FOMO). Kamu merasa cemas jika tidak mengikuti tren. Aku memahaminya, hanya saja belum saatnya. Mungkinkah kamu juga terserang penyakit sosial satunya, FOPO (Fear of othr's People Opinions). Sekali lagi, aku memahami, hanya saja please mengerti kondisi kita saat ini!
     "Aku mau beli hak tinggi. Aku juga mau tampil elegan, belikan aku kalung emas lagi!" katamu tadi pagi.
     "Hak tinggi, berapa harganya? Kalung emas berapa?" tanyaku parau pagi tadi
      Kamu secepat kilat mengecek di tokopedia.
      "Kalung 24 karat 6.500.000 rupiah, hak tinggi paling murah 2.500.000," katamu senyam-senyum.
      Aku segera membuka kalkulator di ponselku. Menghitung semuanya.
      "9.000.000 rupiah. Sama dengan lima dump truck pasir harga saat ini di kampung kita. Lima puluh delapan sak semen. Sudah cukup membangun fondasi rumah kita kelak. Apalagi kamu risih terus-terusan ngontrak!"
      Selanjutnya kamu membanting pintu dan pergi. Via whatssapp, kamu mengirimiku pesan.
      "Aku balik ke rumah Papa!"
      Ada rindu dan sesal siang ini. Aku duduk menyendiri menantimu. Meskipun sesalku belum pergi, aku tetap menyambutmu di sini.
      "Sopir sudah mengantar Tania pulang," pesan papamu via whatsapp.

3 Mei 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun