Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Aneh! Ada Hak Prerogatif Megawati, Matikan Langkah Ganjar?

30 September 2022   09:09 Diperbarui: 30 September 2022   09:23 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Ganjar Pranowo dan Puan Maharani yang saat ini sedang berselisih. /Sampul YouTube Bang Arief by SerangNews

Jadi Presiden Jokowi sesungguhnya hanya dijadikan kader "antara" saja sambil menunggu matangnya ilmu dan karir politik Puan. Sekaligus mengawal SDM dan karir politik Puan Maharani menuju istana atau next presiden.

Baca juga: Mengulik Kontradiktif Keinginan PDI-P dan NasDem di Pilpres 2024

Itulah juga sehingga Megawati masih keukeh sebagai Ketum PDI-P dengan harapan mununggu "jadinya dan matangnya" Puan dulu sebagai politikus kawakan nan cerdas, setidaknya menjadi presiden lalu dengan mudah tongkat estapet Ketum PDI-P diserahkan pada Puan. Sungguh dahsyat rencana dan strategi Megawati.

Karena kalau Megawati lepaskan ketum kemarin dan/atau sekarang, lantas Puan belum jago politik maka pasti resistensi di internal PDI-P bila Megawati paksa Puan sebagai Ketua Umum PDI-P, karena masih banyak kader PDI-P yang lebih potensi dan jago daripada Puan. Puan unggul karena anak mama.

Megawati masih ragu juga majukan Puan untuk pegang PDI-P, sama ragunya mendorong Puan untuk posisi Capres, makanya kelihatan Megawati lambat untuk menyebut dengan terang benderang bahwa Puan yang dijagokan dan bukan Ganjar. Nampak Megawati malu-malu, ketawa tersipu bila disinggung siapa Capres unggulan Ibu Megawati?

Baca juga: Oligarki Vs People: Jokowi dan Megawati di Simpang Jalan

Puan Cicoknya Cawapres

Padahal Puan sebenarnya paling pas posisinya saat ini ditempatkan sebagai Cawapres di 2024, bukan Capres. Kalau mau enak Puan duduk sebagai Cawapres, ya pasangan Prabowo. 

Seharusnya strategi ini dipakai Megawati dan jangan paksa diri. Mungkin kalau formasi Prabowo-Puan, Jokowi dan Megawati terhindar pecah kongsi.

Atau bila Megawati berani gambling, PDI-P pasangkan Ganjar-Puan tanpa koalisi. Ini sebenarnya yang harus dipikirkan Megawati, bukan memaksa Puan Capres dan membuang Ganjar.

Ini sangat tidak etis, bila Megawati nafikkan Ganjar. Buang Ganjar, sama saja akan pecah kongsi dengan Presiden Jokowi. Ini harus dipikirkan Megawati, jangan paksa kehendaknya. Gagal juga nanti, Puan belumlah bisa didorong sebagai Capres. Ujungnya kader PDI-P pasti pecah, seiring didepaknya Ganjar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun