Mohon tunggu...
Rena Siva
Rena Siva Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

https://www.wattpad.com/user/Rena_Siva Instagram : rena_siva08 Salam kenal. Terima kasih sudah mampir ke blog saya. Hanya satu pesan jangan menyalin karya saya tanpa izin ya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dream & Love (D & L) Part 1 | 01. Sahabat, 4 Sekawan (02)

16 Februari 2017   12:11 Diperbarui: 16 Februari 2017   12:30 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://lilisurianibe12.wordpress.com/

“Ohh gitu” Komen singkat Rojak dan langsung melanjutkan makannya.
“Terus makanannya gimana Va. Nanti jadi sisa banyak gitu apalagi udah jam segini mau dikasih siapa coba” Sena mulai cemas.
Eva pun terkesan masih biasa saja dan tidak cemas dengan makanannya yang masih banyak.
“Tenang aja say nanti bisa dibungkus kok. Lagian makan ini bisa dimakan besok” Jawab Eva santai.

“Nanti buat aku saja Va”Pinta Rojak tiba-tiba. “Ini adik-adikku juga suka makanan kayak gini lumayan lah buat cemilan mereka”
“Okey” Eva pun memanggil mas pelayan angkringan dan meminta tolong untuk membungkuskan makanannya.
“Kamu memang keliatan beda sekarang Eva agak kurusan kecuali pipimu yang masih agak cabi hehehe” Kata Nena sambil merapikan buku-bukunya
“Iya Eva kenapa e kamu jadi diet gitu” Sena ikut menyambung dan heran melihat perubahan pola makan Eva. “Lagian kalo di usia kita sekarang yang masih masa pertumbuhan juga tidak terlalu masalah kalo makan dengan porsi lebih. Apalagi kita masih dibawah 20 tahun kan. Saran aku kamu jangan diet ketat say. Kamu udah cantik kok Eva, tinggi dan putih lagi” lanjutnya dan memuji Eva

“Sebenarnya aku diet kayak gini bukan buat main-main say. Aku pengen jadi Pramugari dan niat untuk masuk ke maskapai penerbangan terbaik di Indonesia hehehe. Tapi kalo lebih bagus juga milik Asing biar aku bisa keliling dunia gratis” Eva menjelaskan dengan mata berbinar-binar penuh semangat dan yakin akan keinginannya itu dapat ia wujudkan.
“Kamu serius Va” Rojak terkejut 

“Iya makanya aku dari dulu belajar bahasa Inggris dan sekarang aku mulai memperlajari bahasa yang lain hehe. Kalian heran ya dengan cita-citaku !” Eva mulai menaikkan alisnya dan bertanya-tanya kenapa teman-temannya tampak terkejut.

“Kalo aku tidak mempersalahkan apapun cita-cita kamu Eva asalkan kamu menyukai bidang itu dan bermanfaaat buat orang lain. Lagian aku malah iri sama kalian yang sudah memiliki cita-cita dan sudah mulai mempersiapkan dari sekarang.” Kata Sena sambil menghirup nafas dalam seperti ada yang dia pikirkan.”Aku juga belajar agar aku diterima di Universitas dan lulus ujian tapi aku tidak tahu jurusan apa yang akan aku ambil” Lanjutnya mulai gelisah dengan keadaannya sekarang yang masih bingung dan belum memutuskan jurusan apa yang diambil saat kuliah.

Eva dan Rojak tampak terkejut dengan perkataan Sena bahkan dia tidak percaya Sena bisa berbicara seperti itu mengingat dia adalah anak yang cukup pandai dan rajin bahkan anak yang berasal dari keluarga yang baik-baik.

“Memang tidak mudah Sena untuk memutuskan apa yang kita inginkan di masa depan bahkan terkadang cita-cita juga bisa berubah sering waktu dan usia kita. Jujur aku memang tidak ingin kuliah di luar negeri awalnya cukup di Jogja aja. Tapi semenjak aku mengikuti perlombaan Matematika tahun kemaren aku banyak berbincang dengan siswa dari sekolah lain dan dia mereka banyak yang bercita-cita mendapatkan beasiswa ke luar negeri untuk mendapatkan pengalaman yang berbeda dengan lingkungan dan budaya negara yang berbeda. Disitulah aku mulai tertarik untuk mendapatkan beasiswa keluar negeri dan belajar keras sampai sekarang bahkan selamanya. Hemmm baru pertama kali aku merasa yakin dengan keputusan ini” Nena menjelaskan dengan optimis akan ambisinya.

“Aku juga Sen awalnya tidak tahu kenapa aku mau berubah untuk belajar sekarang karena aku ingin membanggakan keluargaku dan aku juga mendapatkan banyak dukungan dari keluarga terutama ayahku saat aku memutuskan ambil jurusan otomotif besok. Rasanya bahagia. Dan aku yakin kamu akan menemukannya Sen nantinya apa yang membuat kamu bahagia dan yakin dengan cita-citamu walaupun terkadang orang tidak yakin dengan pilihan cita-cita kita” Rojak pun ikut menjelaskan alasannya memilih jurusan tersebut dan memberikan support ke Sena yang masih ragu dan bingung dengan apa yang menjadi keinginannya.  

“Iya Sen santai aj kamu pasti menemukan apa yang kamu inginkan. Semangat ya Beb” Eva menyemangati Sena. “Apapun cita-cita kamu nanti kita bertiga pasti dukung asalkan bukan cita-cita yang negatif dan dilarang Allah Ta’ala” lanjutnya.
“Tumben kamu bawa-bawa nama Allah Va mulai alim nih ikut-ikutan Sena” Sindir Rojak untuk mencairkan suasana yang tadi sempat sunyi dan sedikit serius. Semua pun langsung ketawa.

“Dasar kamu Rojak aku lagi agak dewasa ini” Eva membela diri tapi dia tidak pernah merasa tersinggung sedikitpun dengan sindiran Rojak kepadanya. “Oiya udah mau jam 10 ini, yuk kita pulang hehehe udah malam ini kasihan Pak Karman, sopir aku udah nunggu dari tadi hehe. Ini kalian pulang bareng aku aja ya” Lanjut Eva sambil menawarkan untuk pulang bersama dengannya agar dia tidak kesepian karena hanya dia di mobil sendirian dan hanya dengan Pak Karman yang terkenal kurang asik diajak ngobrol karena dia terkenal sopir yang pendiam tapi super baik.
“Okey aku karo Rojak ikut kau aja deh lagian kasihan nanti orang tua kita kalo malam-malam gini diminta jemput hehe. Lagian kan tebengan gratis ber AC meneh” Seru Nena semangat . “Kamu gimana Sena ikut kita juga kan?”

Sena tampak ragu dengan tawaran Eva “Va, maaf hari ini aku enggak bisa bareng kalian karena Kak Nowy udah bilang mau jemput aku tadi dan sekarang Kak Nowy sudah perjalanan kesini.”
“Owww Kak Nowy arep kesini ya” Komentar Nena
“Iya tadi sudah WA aku, ini barusan aja. Kenapa Nen?” Tanya Sena heran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun