Mohon tunggu...
Rena Siva
Rena Siva Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

https://www.wattpad.com/user/Rena_Siva Instagram : rena_siva08 Salam kenal. Terima kasih sudah mampir ke blog saya. Hanya satu pesan jangan menyalin karya saya tanpa izin ya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dream & Love (D & L) Part 1 | 01. Sahabat, 4 Sekawan (02)

16 Februari 2017   12:11 Diperbarui: 16 Februari 2017   12:30 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://lilisurianibe12.wordpress.com/

Mereka pun mulai berdiri dan berjalan mengikuti Eva yang sudah duluan berjalan ke tempat yang dituju.
“Jereng.. Jereng...” Teriak Eva tiba-tiba dengan senyum yang sumringah. “Ini kejutan buat kalian. Santai aja aku yang bayar kok” Lanjutnya dengan semangat.

Nena, Sena dan Rojak terpukau dengan kejutan dari Eva. Ternyata Eva menyiapkan semuanya demi ketiga sahabatnya. Dia sudah menyiapkan aneka makanan ringan, mendesain tempat untuk belajar mereka dengan bantal duduk yang empuk dan memilih tempat dari angkringan itu yaitu tempat yang paling favorit pengunjung disana. Suasananya tenang cocok untuk belajar hehehe.

“Teman-teman ngapain pada bengong ayok duduk” Eva mengajak mereka duduk sembari mengandeng lembut tangan Sena dan Nena. Rojak pun langsung duduk disamping Nena. “oiya hari ini aku bawa mobil sih makanya bisa bawa bantal ini dari rumah. Lagian akan lebih nyaman kalo duduk pake bantal ini”

Eva memang anak dari orang kaya dan dia bukan pribadi yang tidak sungkan untuk bergaul dengan siapapun.
“Sorry, Eva soal tadi aku memang agak emosi, karena kamu lama banget jadi aku kesal”Rojak mulai mengakui kesalahannya.
“Hahhaa” Eva malah ketawa lepas, “Aku mah udah tahu kamu Jak. Kamu kan cowok yang gak suka nunggu dan termasuk daftar cowok dengan level emosi agak tinggi” Lanjutnya malah meledek Rojak “Santai aja aku udah hafal sifat kamu”

Sena dan Nena hanya diam dari tadi dan melihat kesana kemari kagum dengan suasana tempat yang nyaman banget dan banyak tanaman disekitarnya apalagi udaranya sejuk dan jauh dari kebisingan pengunjung.
Setelah puas melihat ke berbagai sudut tempat yang  mereka tempat, mereka berdua langsung membuka buku mereka.
“Hari ini kita belajar apa Nen ?” Tanya Eva tiba-tiba. 

Nena malah diam bingung dan masih kagum dengan kejutan dari Eva.
“Gimana kalo matematika dulu aja soalnya kan ada PR dan kan kamu ma Rojak paling enggak bisa itu” Sena angkat bicara.
“Hai, Nen. Kamu kenapa e?” Tanya Eva sambil menepuk bahu Nena. “Kamu dah buka buku tapi masih bengong dari tadi. Setuju enggak ma usulkan dari Sena” Tanyanya lagi.

“Sorry.. sorry Eva aku tu kagum aja liat tempat ini nyaman banget hehehe” Nena memuji apa yang dilakukan oleh sahabatnya ini. “Okey deh kita belajar Matematika aja dulu lagian ada PR yang agak susah”

Eva pun tersipu malu dengan pujian Nena dan merasa bahagia karena bisa membuat sahabatnya bahagia dan terkesan dengan apa yang dia lakukan.
“Okey kita belajar Matematika” Teriak Rojak semangat dan langsung membuka tasnya untuk mengambil bukunya yang belum dia keluarkan.
Mereka akhirnya mulai belajar bersama. Eva pun ikut belajar dengan mereka dan tidak seperti biasanya yang hanya diam saat ketiga temannya belajar, bahkan dia aktif bertanya ke Sena atau Nena apabila dia tidak mengerti. Nena sangat senang dengan Eva yang menepati janjiannya untuk belajar. 

Setelah dirasa cukup untuk belajar Matematika mereka belajar yang lain. Tidak terasa waktu cepat berlalu dan sudah menunjukan jam setengah 10 malam merekapun menghentikan aktivitas belajar. Rojak pun berinisiatif mengambilkan cemilan yang tadi sudah dipesan oleh Eva karena asik belajar mereka hampir lupa kalo Eva sudah pesan makanan.

“Thanks Jak” Sambil mengambil makanan yang diambilkan oleh Rojak, Eva mengucapkan terima kasih ke Rojak.
Mereka berempatpun memakan cemilan dengan lahap tanpa memikirkan bahwa ini sudah terlalu malam untuk makan dan tidak takut akan menyebabkan penambahan berat badannya kecuali Eva yang agak pilih-pilih makanan akhir-akhir ini.

“Eva tu makananmu masih sisa banyak” Kata Rojak sambil melirik makanan Eva yang masih banyak “Nanti kamu sakit loh cuma makan dikit lagian kita udah belajar keras hari ini” Lanjutnya.
“hehehe” Eva tersenyum tipis. “Memang aku sengaja enggak makan banyak sekarang karena aku mau menjaga berat badanku agar ideal sekarang. Bahkan aku juga lebih banyak makan buah dan sayur. Beraspun aku hanya makan khusus beras merah” Eva menjelaskan dengan detail alasannya mengurangi porsi makannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun