Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Fiksi Click] Rekayasa Tanah Amerika Latin

16 Oktober 2016   03:47 Diperbarui: 16 Oktober 2016   15:46 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Semua orang punya kesibukan dan kesenangan masing-masing di kereta, kasarnya, tidak peduli dengan yang lain," lanjut Ewok.

Senyum itu, senyum yang datang dari bibir tipis Emok, membuat Ewok semakin ingin banyak menceritakan semua yang terjadi di kereta. Senyum yang seakan berkata: "lalu, apalagi?"

Kemudian dimatikan pemutar musik yang menempel di kedua telinga Ewok. Dimasukan ke dalam tas. Ewok sedikit menggeser tubuhnya yang terlebih dulu menempel dengan Emok.

"Ini masih mending kereta sedang kosong, jika kamu naik saat jam kerja, akan lebih luar biasa," kata Ewok.

***

Ewok menelungkupkan kedua tangannya di dada. Berdoa.


Emok menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Berdoa.

Keduanya berdoa dengan cara masing-masing. Namun yang didoakan keduanya sama: mohon dijaga keselamatan.

Tadi, dari pengeras suara yang ada, masinis mengingatkan kalau kereta sedang dalam keadaan darurat. Ada gangguan yang terjadi. Sinyal sepanjang jalur kereta itu rusak. Masinis tidak tahu ada berapa kereta di depan maupun di belakangnya. Pilihannya hanya satu: terus jalan dengan kecepatan paling pelan.

***

"Apa kamu percaya, seseorang bisa berdiri dengan satu kaki, selama hampir dua jam, di kereta. Satu kaki lainnya terjepit entah ke mana."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun