Mohon tunggu...
Harry Cahya
Harry Cahya Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan, Trainer dan Motivator SDM

Harry Cahya, Konasultan, trainer dan Motivator SDM, tinggal di Yogyakarta. Penulis Buku. Quantum Asset Pendiri dan Kepala Laboratorium Edukasi Dasar Pancasila ( sampai sekarang ) Pendiri dan pembina Yayasan Moroji Dwija Nareswara Pendiri Kampung Pancasila Gowongan Kota Yogyakarta (2011) Presenter (Host) Dialog Kebangsaan Pro. 1 RRI Yogyakarta ( 2013-2020) Anggota Dewan Pakar Vox Point Indonesia, DPD DIY Ketua Umum Perkumpulan Pekarya Layang-Layang Indonesia ( 2012-2020)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Merdeka Grit Grow Great Menemani Dialektika Mas Nadiem Makarim

9 Agustus 2020   13:59 Diperbarui: 9 Agustus 2020   14:28 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya baru sadar ternyata hampir seluruh inovasi alat alat peraga sahabat kami pak. Wibisono, kesemuanya memuat akselerasi  game, permainan, pemicu hasrat untuk menjadi juara. Ternasuk apa yang ada dalam Peta Indonesia Interaktif.

Tatkala hari ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mas Nadiem Makarim tengah  mengevaluasi PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), entah nanti akhirnya akan menjadi kebijakan seperti apa, namun saya menghargai fleksibilitas dan transformasi mas Nadiem untuk membuka ruang diskusi, kesempatan dan kolaborasi. 

Saya mengapresiasi seluruh upaya menata cara belajar yang adaptif dalam tata kenormalan baru. Namun saya juga berharap mas Nadiem untuk semakin luas, membuka kolaborasi sinergis dari berbagai  inovasi hasil eksperimental para sahabat tulus , demi pemajuan pendidikan di Indonesia. Saatnyalah kita lebih fokus berbahas tentang "APA"nya dibanding 'SIAPA" nya. 

Kita diskusi dan berangkat dari titik mulai yang sama yaitu obyektif realitas tentang APA yang substansiil,  tanpa terpengaruh oleh SIAPA nya. Hanya satu amanah tentang SIAPA, yaitu subyek yang mutlak kita hormati. Komunikasi dengan seluruh SIAPA adalah seni kelenturan kita dalam mengelola dialektika harmoni. Diskusi pendidikan adalah dinamika hidup itu sendiri. 

Kami senantiasa menamani, meski tiada kenal dan bertemu. Mengkontekstual pendidikan secara arif  adalah panggilan kita bersama yang mengaku sebagai insan yang menghormati dan meyakini hakikat dan makna pembukaan UUD 1945, yang antara lain memuat amanah untuk " Mencerdaskan Kehidupan Bangsa". Mencerdaskan berarti memerdekakan. Jadi pendidikan kita adalah Pendikan Merdeka. Kita  bersyukur sudah 75 tahun merdeka. Saatnya memberi komitmen.

Hanya tindakan Gotong Royong yang radikal (extraordinary) dapat menghentikan aneka masalah dan wabah yang juga berada di level extraordinary. Tetap sehat dan MERDEKA. !  (HC)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun