Mohon tunggu...
Harry Cahya
Harry Cahya Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan, Trainer dan Motivator SDM

Harry Cahya, Konasultan, trainer dan Motivator SDM, tinggal di Yogyakarta. Penulis Buku. Quantum Asset Pendiri dan Kepala Laboratorium Edukasi Dasar Pancasila ( sampai sekarang ) Pendiri dan pembina Yayasan Moroji Dwija Nareswara Pendiri Kampung Pancasila Gowongan Kota Yogyakarta (2011) Presenter (Host) Dialog Kebangsaan Pro. 1 RRI Yogyakarta ( 2013-2020) Anggota Dewan Pakar Vox Point Indonesia, DPD DIY Ketua Umum Perkumpulan Pekarya Layang-Layang Indonesia ( 2012-2020)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Merdeka Grit Grow Great Menemani Dialektika Mas Nadiem Makarim

9 Agustus 2020   13:59 Diperbarui: 9 Agustus 2020   14:28 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami tidak bisa menyanyikan Mars HIMPAUDI. Dengan  tetap berdiri tegak, kami mendengarkan suara terpadu para Ibu Guru PAUD, kompak dan menggetarkan. Selama 3 menit kami teresonansi atas lagu Mars HIMPAUDI, memukau dan memberi gambaran utuh tentang peran strategis para ibu guru PAUD.

Pengantar formal disampaikan ketua ibu Riswanti, menyampaikan ungkapan semangat atas kedatangan kami bertiga. Mas dosen Lestanta Lobo, kemudian menyambung dengan sambutan persabahabatan. Beberapa saat kemudian saya diberi waktu keleluasaan untuk mengenalkan Peta Indonesia Interaktif.

Sama seperti tadi pagi di hadapan para mahasiswa, saya menyampaikan pengantar motivasi.  Kepada para Guru Honorer Paud saya sampaikan, tak tersadari barangkali intonasi saya semakin tinggi ketimbang tadi pagi.  "Ibu-ibu, apapun situasinya, mau pandemi, mau resesi, kita tidak akan merubah road map kita untuk mewujudkan TAHUN GENERASI INDONESIA EMAS 2045". Kalau sekarang tahun 2020, maka kita masih punya 25 tahun waktu untuk berjuang mewujudkan. 

Siapakah yang akan mengisi generasi emas Indonesia?   

Tak lain adalah anak-anak kita bahkan hari ini yang masih ada dalam kandungan, serta anak-anak kita  di jenjang usia dini sd 10 tahun. Maka kalau ibu-ibu dengan seluruh dedikasi mendampingi mendidik  maka itu berarti generasi Indonesia Emas ada di tangan ibu-ibu. Ibu-Ibu Guru Paud hari ini mempunyai peran paling strategis untuk membangun generasi emas. 

Separo langkah membangun generasi emas ada di tangan ibu-ibu utamanya dalam membangun Life Skill berkarakter dalam diri anak-anak. Selebihnya biarlah diserahkan ke mekanisme digital informatika dengan berbagai sekolah dan universitas, termasuk The Google University. 

Ingatlah separo perjalanan membangun generasi emas ada di tangan ibu, dengan dediaksi dan ketekunan mencintai anak-anak sd usia setidaknya 10 tahun. Kita meletakan dasar kepada anak-anak, bagaimana mereka mampu mengativasi menu-menu kodrat yang dicipta dan diletakkan oleh Sang Pencipta di internal memory mereka. 

Ribuan menu-menu di internal memori diri harus kita pandu untuk diaktivasi. Ada 3 yang mendasar yaitu Menu "kemaknaan", menu "Kearifan" dan Menu "kecintaan". Dengan menu-menu tersebut kita mendampingi anak-anak kita agar memiliki habitus bersyukur, berfikir dan berniat positif serta berbagi. 

Bersamaan dengan itu ibu-ibu akan mengantar anak-anak untuk membagunkan  kecerdasan kognitif dasar melalui Baca, Tulis, Dengar, Tutur dan Hitung (matemtika), ramulah ke dalam rangkaian proses Interaksi, Literasi dan Numerasi.

Bagaimana membangunkan, mengaktivasi menu Makna, menu Arif dan menu Cinta, sehingga anak-anak menjadi generasi yang pandai bersyukur. Ketiga menu di atas nampak bahasanya tinggi, bahasa filsafat, bagaimana anak-anak memahami? kita tidak diminta untuk mendeskripsikan. 

Kita hanya diminta untuk membangunkan/mengaktivasi, sehingga ada ruang memory di dalam diri anak-anak yang kelak siap menerima afirmasi tentang Makna (meaning), Kearifan (wisdom) dan Kecintaan (love), kita cukup menyiapkan folder nya, melalui sebuah model yang dirancang sesuai dengan suasana emosi anak, dan ecosystem di mana kita dan anak-anak bersama-sama hidup dan berdiri di atas bumi yang sama yaitu bumi Nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun