Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bank Digital: Mantan yang Selalu Ada Saat Kita Butuh

16 Juli 2025   02:56 Diperbarui: 16 Juli 2025   02:56 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bank digital (Sumber: Desain Pribadi via Canva)

"Lagi bokek, dia ingetin 'sisa saldo tinggal segini ya'. Lagi gajian, dia kasih notifikasi duluan. Kalau bukan bank digital, siapa lagi?"

--- Penulis Penuh Tanya

Bayangkan: kamu lagi di kasir minimarket, barang sudah di-scan, dompet ketinggalan. Panik? Tidak, karena kamu buka aplikasi bank digital, scan QR, beres.

Di lain hari, kamu bangun tidur, buka notifikasi, dan---boom!---gaji masuk. Bahkan sebelum kamu sempat ngopi. Apa itu? Itulah cinta dalam bentuk digital.

Dan seperti mantan yang tahu semua kebiasaan kita, bank digital tahu persis ke mana perginya uang kita---meski kadang kita pura-pura lupa.

Bank Digital: Paling Jujur Soal Uang Kita

Aplikasi bank digital nggak pernah basa-basi.

Dia bilang:

"Transaksi kamu hari ini naik 43% dibanding minggu lalu."

"Dompet 'Jajan Online' sudah habis sebelum tanggal tua."

"Saldo tinggal Rp28.000. Hematlah, Nak."

Siapa lagi yang bisa jujur segitu? Teman? Belum tentu. Pasangan? Hmm, relatif. Tapi bank digital? Dia to the point, tanpa takut bikin kita baper.

Kadang rasanya seperti punya "pacar keuangan" yang cerewet tapi sayang. Dia nggak bakal ghosting, nggak PHP, dan justru muncul saat paling kita butuh.

Dia Selalu Ada, Kecuali Saat Internet Mati

Keunggulan bank digital? 24 jam non-stop. Mau tengah malam, mau hari libur, mau kamu lagi di kamar mandi---dia selalu siap sedia.

Butuh transfer buat bayar utang mendadak? Bisa.

Tiba-tiba ingat belum bayar listrik? Bisa juga.

Cuma satu musuh bank digital: sinyal lemah dan kuota habis.

Tapi selama kamu punya koneksi dan jempol aktif, kamu punya kekuatan finansial dalam genggaman.

Banyak Promo, Tapi Jangan Lupa Kendali

Ada yang bilang, "Bank digital bikin boros. Banyak cashback, diskon, promo ini itu." Ya, benar. Tapi salahkan juga siapa yang tidak bisa menahan godaan? Bank digital hanya menyodorkan piring, kita yang memilih isinya.

Pikirkan ini: dulu kita belanja pakai uang tunai. Habis, ya habis. Sekarang? Ada catatan. Ada histori. Ada peringatan. Itu artinya kita punya kesempatan untuk belajar dan berubah.

Kapan terakhir kamu sadar ternyata habis Rp700 ribu cuma buat kopi dan ongkir?

Kalau bukan karena laporan bulanan bank digital, mungkin kita tetap denial.

Hemat Tanpa Disuruh Ibu

Ada fitur yang bisa kamu setel: auto debit ke tabungan, pemisahan "kantong" buat kebutuhan, dan notifikasi pengeluaran.

Kalau kamu serius pakai itu semua, kamu akan sadar:

"Ternyata bisa, ya, punya dana darurat meski gaji pas-pasan."

"Ternyata bisa juga nabung buat tiket liburan tanpa harus ngekos mimpi."

Bank digital tidak memaksa kamu hemat. Tapi dia membantu kamu jadi hemat, tanpa perlu dimarahi ibu atau diceramahi motivator YouTube.

Bank Konvensional Nggak Salah, Cuma Kurang Lincah

Bank digital itu seperti motor matic yang lincah. Bank konvensional? Ya, seperti mobil sedan tua: tetap berguna, tapi butuh waktu pemanasan.

Bukan berarti bank lama salah. Mereka tetap punya peran: kredit besar, layanan premium, surat berharga, dan lain-lain. Tapi untuk urusan cepat, simpel, harian---bank digital lebih sigap.

Jadi kalau kamu cuma butuh setor, transfer, nabung, dan ngatur belanja bulanan, ngapain nunggu lama?

Penutup: Cinta yang Tak Perlu Gedung dan Antrian

Dulu, cinta butuh tatap muka dan surat panjang. Sekarang? Cukup emoji dan voice note.

Dulu, perbankan butuh antri, tanda tangan basah, dan formulir dua rangkap. Sekarang?

Cukup jempol dan KTP.

Bank digital telah membuat hidup kita lebih ringan, lebih cepat, dan lebih masuk akal.

Bukan berarti tanpa celah. Tapi dibanding hubungan yang suka PHP, bank digital jauh lebih konsisten dan jelas maksudnya.

"Kadang saldo kecil, kadang pas isi ulang dompet digital juga ngutang. Tapi bank digital tetap ada. Menunggu. Mencatat. Mengingatkan. Dan tidak pernah pergi."

--- Penulis Penuh Tanya

Palembang, 16 Juli 2025

Ditulis Oleh: Harmoko - Penulis Penuh Tanya 

---

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun