Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saatnya Beli Rumah? Cicilan KPR Panjang Bukan Masalah

28 Juni 2025   05:57 Diperbarui: 28 Juni 2025   05:57 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foto Tangkapan Layar via Kompas.id

Rumah Tapak vs Apartemen: Sesuaikan Tujuan

Satu hal yang juga penting dipahami adalah jenis properti yang dibeli. Untuk investasi jangka panjang, rumah tapak masih menjadi pilihan utama karena nilai tanahnya terus meningkat. Sementara itu, apartemen cocok untuk gaya hidup urban dan fleksibel, atau jika ingin memperoleh passive income lewat sewa.

Namun apartemen memiliki karakteristik berbeda. Biasanya nilai bangunannya mengalami depresiasi, dan biaya maintenance (IPL) cukup tinggi. Oleh karena itu, bagi apartemen, tenor KPA idealnya lebih pendek: 5--10 tahun. Tujuannya agar tidak rugi ketika properti dijual kembali.

Intinya, rumah tapak lebih cocok untuk "hidup dan diwariskan", sementara apartemen lebih cocok untuk "dinikmati dan dirotasi". Keduanya bisa menjadi bagian strategi cerdas, asalkan tujuannya jelas sejak awal.

Bank Syariah: Alternatif Bagi yang Ingin Kepastian

Satu lagi opsi yang kini makin diminati adalah KPR Syariah. Alih-alih bunga mengambang seperti pada bank konvensional, cicilan KPR Syariah biasanya tetap dari awal hingga akhir. Skema yang digunakan antara lain murabahah (jual beli) atau musyarakah mutanaqisah (kepemilikan bertahap).

Bagi mereka yang tidak ingin dipusingkan dengan fluktuasi suku bunga setelah masa fixed period berakhir, skema ini menjadi solusi yang menenangkan. Memang, secara total mungkin jumlah yang dibayar lebih tinggi, tetapi ketenangan dan kepastian yang didapat juga tak ternilai.

Apalagi saat ini banyak bank syariah besar yang menawarkan program menarik, termasuk DP ringan, diskon biaya admin, dan kolaborasi dengan pengembang perumahan Islami.

Jangan Tergoda Harga Murah Saja

Meski banyak peluang tersedia, calon pembeli tetap harus waspada. Banyak kasus rumah mangkrak, pengembang gagal menyelesaikan proyek, atau sertifikat bermasalah. Maka, satu prinsip penting: jangan hanya tergoda harga murah.

Prioritaskan pengembang dengan rekam jejak baik, lebih baik lagi jika sudah IPO atau memiliki proyek yang sudah selesai. Pilih rumah yang sudah siap huni (ready stock) ketimbang yang masih dalam tahap rencana (pre-project selling). Pastikan legalitas tanah dan IMB jelas. Ingat, rumah adalah aset seumur hidup, bukan mie instan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun