Walaupun regulasi telah jelas, dalam praktiknya masih banyak komite sekolah yang belum menjalankan fungsinya secara maksimal.Â
Di beberapa sekolah, komite hanya hadir saat ada rapat tahunan.Â
Di tempat lain, komite justru menjadi alat sekolah untuk "melegalkan" pungutan dengan dalih sumbangan.
Kondisi semacam ini bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan membuat peran komite menjadi negatif.Â
Oleh karena itu, dibutuhkan edukasi, transparansi, serta mekanisme pelaporan jika ada penyimpangan peran komite di sekolah.
Penutup: Menjadikan Komite Sebagai Mitra Pendidikan
Komite sekolah adalah mitra penting dalam membangun budaya pendidikan yang sehat, demokratis, dan akuntabel.Â
Ia bukan "penguasa baru" di sekolah, tapi juga bukan pelengkap formalitas.Â
Ketika fungsi dan batasannya dijalankan secara seimbang, komite dapat menjadi kekuatan sosial yang mendorong perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia.
Untuk itu, setiap sekolah perlu membuka ruang dialog, melibatkan masyarakat secara jujur, dan menjunjung tinggi prinsip gotong royong dalam pendidikan.Â
Karena pada akhirnya, mendidik anak-anak kita adalah tanggung jawab bersama---bukan hanya guru dan kepala sekolah, tetapi juga kita sebagai bagian dari masyarakat.