Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Toilet sebagai Titik Kumpul: Cerita Humanis dari Masjidil Haram

23 Mei 2025   06:17 Diperbarui: 23 Mei 2025   06:17 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jemaah berkumpul di area salah satu toilet di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, (KOMPAS/RENY SRI AYU via KOMPAS ePaper)

Tidak semua jemaah memiliki kemampuan mengenali arah berdasarkan papan petunjuk berbahasa Arab atau Inggris. 

Namun, mengenali WC dengan angka tertentu adalah keterampilan sederhana namun sangat bermanfaat. 

Maka, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa bangunan WC berperan dalam menjaga keselamatan jemaah.

Dimensi Kemanusiaan dan Kesigapan Petugas

Fenomena ini mengandung pelajaran penting bagi semua pihak, terutama dalam penyelenggaraan ibadah haji. 

Pertama, kesiapsiagaan petugas lapangan menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan kenyamanan jemaah. 

Ketika seseorang kehilangan arah, kehadiran petugas yang sigap, sabar, dan empatik sangat menentukan keberhasilan penanganan.

Kedua, pentingnya titik temu yang disepakati bersama. 

Dalam banyak rombongan, petugas haji sering menganjurkan para jemaah untuk menghafal satu atau dua titik referensi, misalnya WC 3 atau pintu tertentu. 

Dengan begitu, jika terjadi situasi darurat, mereka dapat dengan cepat kembali berkumpul atau dijemput tanpa harus berputar-putar.

Ketiga, narasi-narasi seperti ini perlu diangkat sebagai bagian dari dokumentasi sosial ibadah haji. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun