Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Toilet sebagai Titik Kumpul: Cerita Humanis dari Masjidil Haram

23 Mei 2025   06:17 Diperbarui: 23 Mei 2025   06:17 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jemaah berkumpul di area salah satu toilet di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, (KOMPAS/RENY SRI AYU via KOMPAS ePaper)

Di sekeliling Masjidil Haram terdapat sejumlah bangunan WC yang sangat mencolok. 

Biasanya, bangunan ini dilengkapi plang bertuliskan "WC" diikuti angka tertentu---seperti WC 1, WC 2, dan WC 3. 

Tulisan berwarna putih dengan latar hijau ini mudah terlihat bahkan dari kejauhan, termasuk pada malam hari karena adanya pencahayaan yang memadai.

WC 3 menjadi salah satu titik paling populer. Lokasinya sangat strategis: berada di bawah Menara Zamzam dan dekat Pintu King Fahd, salah satu akses utama ke dalam masjid. 

Selain itu, letaknya yang dekat dengan jalur menuju Terminal Ajyad menambah nilai strategis bangunan ini. 

Tak mengherankan, jemaah yang tersasar maupun petugas haji menjadikan WC 3 sebagai titik orientasi dan pertemuan yang efektif.

Penanda Arah dan Orientasi

Selain menjadi titik temu, bangunan WC juga berfungsi sebagai penanda arah. 

Jemaah yang bingung menentukan rute kembali ke hotel atau ke terminal bus Shalawat sering kali menggunakan posisi WC sebagai referensi navigasi. 

Meskipun Terminal Ajyad secara teknis lebih dekat ke WC 3, keberadaan bangunan ini kerap menjadi patokan menuju terminal-terminal lain seperti Syib Amir dan Jabal Kabah.

Dalam konteks pelaksanaan ibadah haji yang melibatkan jutaan orang, orientasi spasial sangat krusial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun