Mohon tunggu...
Hariadhi
Hariadhi Mohon Tunggu... Desainer - Desainer

Ghostwriter, sudah membuat 5 buku berbagai Dirut BUMN dan Agency Multinasional, dua di antaranya best seller. Gaya penulisan berdialog, tak sekedar bernarasi. Traveler yang sudah mengunjungi 23 dari 34 provinsi se Indonesia. Business inquiry? WA 081808514599

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Berjalan Solo ke Solo, Kotanya Pak Jokowi

15 September 2019   05:49 Diperbarui: 15 September 2019   05:50 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu di beberapa titik ada pedagang kaki lima yang diatur rapi. Saya agak telat menjemput matahari terbenam, sehingga tak sempat mengambil foto cantik. Namun penerangan dari lampu tamannya cukup menyelamatkan suasana.

"Kalau di sini mah pasti kalau cari yang aneh dan unik ya sate-satean, haha" Kata Pak Parno, pedagang cemilan di Kali Pepe, seberang terminal Tirtonadi. "Ya contohnya sate kambing.."lanjutnya lagi.

Saya tersenyum. Kalau sate kambing saja di Jakarta pun banyak. Mungkin Pak Parno tidak enak untuk mengungkapkan sate jamu. Karena kalau yang ini barulah aneh dan unik khas Solo, soalnya terbuat dari daging anjing, bukannya jamu seperti namanya, hehehe.

"Ga ada lagi selain sate, Pak?" Tanya Saya.

"Oh ada, di sini bisa pesan sayur mentah, ditambah tauge, dibalurin parutan kelapa, sama rempah," Jawabnya. "Namanya trancam," Tambah Pak Parno lagi.

"Wah enak itu ya Pak?" Tanya saya.

"Oh ya kalau suka sayuran enak. Segar. Atau kalau mau yang matang dimasak, gudangan, itu sayurannya direbus dulu," Bapak yang merantau dari Deli Serdang ke Solo pada tahun 1981 ini memberikan jawaban.

Pak Tarno kemudian menjelaskan lagi berbagai jajanan pasar, seperti serabi Solo, lenjongan, nasi liwet, ketan juruh dan sebagainya.

DOKUMENTASI PRIBADI
DOKUMENTASI PRIBADI
Tapi tampaknya Orang Solo agak bermasalah dengan nama makanan. Seperti saat saya coba memesan jajanan mirip telur gulung. Rasanya sih enak, seperti otak-otak, namun di luarnya dicelupkan ke semacam telur dadar. Sehingga kekenyalan bagian dalamnya diimbangi bagian luar yang kres, renyah...

... lalu dinamai pedagangnya, cenil. Hahaha

Cenil seharusnya jajanan pasar berbentuk mirip otak-otak juga, namun berwarna-warni yang disirami air mendidih dan diuleni lalu setelah mengental dibentuk dan ditaburi kelapa. Rasanya manis. Sementara cenil versi Sungai Pepe ini rasanya cenderung gurih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun