Gerimis menderai di atas atap. Merdu terdengar di telinga. Titik-titik air luruh dalam garis lurus di kaca jendela hatimu. Kau mengagetkanku dengan pertanyaan, cinta itu datang dari mana?Â
Gerimis jatuh membelai dedaunan. Mengabarkan cinta penghuni langit pada seisi bumi. Ternyata cinta itu datang dari seluruh penjuru mata hati, kesimpulanmu.Â
Seusai gerimis terbitlah kegembiraan. Cinta memang bisa tumbuh kapan saja dan menghinggapi siapa saja, kau mengurai pikiranmu. Jika kau jatuh cinta, bersyukurlah! Sebab cinta hanya bisa tumbuh di hati yang lembut.Â
Burung-burung yang berteduh beranjak pergi seraya mengibaskan kegalauan yang membelenggu.
Hal pertama yang diucapkan oleh orang yang jatuh cinta mungkin juga kegalauan. Padahal jika kau serasi dengan pasanganmu, kau akan merasa mendapatkan kekuatan menjalani hari demi hari.Â
Cinta bukan hanya soal membahagiakan saja, namun juga bisa membuatmu terluka. Kau mesti paham itu. Tapi luka itu akan membuat para pecinta menjadi pribadi yang selalu memaafkan, demikian kata seorang bijak.
Keindahan cinta bisa tercipta saat kau selalu mendoakan pasanganmu agar selalu baik-baik saja. Kau berharap bisa memandang ke arah yang sama secara bersama-sama.
Kau mungkin bukan sosok ideal bagi pasanganmu. Namun cinta memang bukan untuk menemukan kesempurnaan. Cinta adalah belajar menerima ketidaksempurnaan pasangan.
Perangaimu mungkin kasar, namun sentuhan cinta bisa membuatmu penuh kelembutan. Pribadimu mungkin tak menarik karena tak punya pendirian, namun cinta bisa menjadikanmu teguh pendirian.
Aku tak tahu definisi cinta kita. Yang aku tahu, aku membutuhkanmu karena itu aku mencintaimu. Aku berjanji akan selalu mendampingimu dalam keadaan senang maupun susah.