Setiap langkah menyadarkanku
Bahwa ada perangkap setiap waktu
Yang dapat memenjarakan kesadaran ini
Dan kaki jiwaku terperangkap kini
Ingin memohon iba
Namun terasa asing itu suara
Seperti lubuk yang tak berpenghuni
Bagai induk burung yang tak berdamai
Aku cuma bisa bersandar pada cinta
Bersama sisa-sisa derita
Sambil menggenggam kenangan yang ada
Dan memeluk jiwa yang hendak berubah
Perangaiku juga mungkin tersekat-sekat
Membisu dalam dekapan waktu yang berkarat
Memilin menaut lebih dekat
Membentuk sudut entah berapa derajat
Bendera jiwaku berkibar sepi
Dibuai angin yang lunglai
Tepuk tangan untuk perjuanganmu
Terima kasih, aku hargai kau
Inikah sihir? Jangan asal tuduh!
Lisan mudah menghamburkan keluh
Api bisa keluar dari sana
Dekapkan tanganmu untuk menjaganya
Surabaya, 1 September 2018