Mohon tunggu...
walkingbook
walkingbook Mohon Tunggu... Full Time Blogger - booklover

penulis the dark years-hans

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Rapat Misterius dan Perempuan "Penjaga" Kantor

8 Januari 2024   13:08 Diperbarui: 8 Januari 2024   13:42 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana kantor sunyi malam hari sumber gambar pngtree

Siang itu seperti biasa saya harus menyelesaikan laporan keuangan karena harus tuntas tepat diakhir bulan. Jadi terpaksa harus menjadi orang satu-satunya yang tinggal di kantor siang itu, sementara teman-teman kerja di lapangan.

Lama berada di ruangan jadi saya tak menyadari jika semua orang sudah keluar. Saya bolak balik sendirian antara ruang pantry dan ruang rapat seperti biasa, karena tak ada staf yang bisa dimintai tolong. 

Tapi saya selalu menghindari melewati dapur lama yang berada di ujung bangunan, entah mengapa setiap kali melintas di depan dapur itu seluruh bulu kuduk berdiri tanpa dikomando. 

Padahal tak ada hal yang menyeramkan, layaknya di film-film horor. 

Kecuali bahwa sejak kantor itu kami sewa setahun lalu, ruang dapur lama menjadi satu-satunya ruang yang tak kami renovasi.

Bahkan ruangan lain yang konon paling menyeramkan di kantor malah sudah duluan kami renovasi. 

Malam setelah ruangan itu untuk pertama kali ditempati langsung terjadi kehebohan. Staf yang menempati ruang itu diganggu penunggu kantor.

"pokoknya, malam saya terbangun, karena tembok seperti digedor orang dengan palu besar. Suaranya berdentum", kata staf saya. "saya keluar, suara itu hilang", sambungnya lagi. "Tapi begitu saya masuk kamar, gedoran didinding itu datang lagi. Arahnya dari dapur lama" lanjutnya sambil terlihat gemetar.

Dapur lama itu lagi.

Itulah mengapa saya selalu menghindari dapur itu, bahkan saat siang hari, Saya sudah meminta staf untuk menutup pintunya. Tapi menurutnya justru jika ditutup malah jadi angker. Terserahlah kalau begitu.

Maka akhirnya pintu itu justru terbuka  sepanjang waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun