Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Manakah Laut

8 Desember 2021   13:15 Diperbarui: 8 Desember 2021   13:30 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. pixabay.com

Hingga sampai ke utara lalu ke selatan tak jumpai dirimu pula.

Lalu aku duduk di sebuah tanah berbukit dekat pohon besar yang mengarah ke atas langit.

Tiba-tiba aku mendengar suara deru gelombang, aku rasakan hembusan angin yang besar dari kejauhan. 

"Ini pasti laut, aku hapal baunya, ini pasti sudah dekat tapi di manakah aku tak melihatnya"

Tiba-tiba mataku menangkap puluhan truk-truk besar berjalan berbondong-bondong membawa muatan entah tanah entah bebatuan.

Aku tanya kepada salah seorang lelaki yang melintas berjalan.

"Apa yang sedang di lakukan truk-truk besar itu di sana" tanyaku heran.

"Mereka sedang mengubur laut"

"Apakah laut telah mati"

"Tidak, kita yang nanti akan mati"

Handy Pranowo

08122021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun