Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Pedagang Buah Potong Keliling

5 Oktober 2021   15:50 Diperbarui: 5 Oktober 2021   15:53 1453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto. pedagang buah potong / unimus.ac.id

Ada pepaya, ada semangka, jambu merah juga mangga dapat di rujak dengan bumbu sambal gula merah di tambah garam penambah rasa.

Tak jarang juga para lelaki datang menghampiri, mencari semangka dan pepaya matang sambil seorang di antara mereka berkata.

"Kalau susah buang air besar sering-sering makan buah khususnya buah pepaya, lihat saja burung Kutilang habis makan terus buang kotoran".

Maka tersenyumlah yang lain mendengar perkataannya entah membayangkan buah pepaya atau burung kutilang.  

Kami pedagang buah potong keliling sekaligus pejalan kaki yang ramah.

Kami tak membutuhkan peta untuk menentukan arah kaki melangkah.

Segera kami akan pulang setelah buah-buahan yang kami jajakan dapat terjual.

Mau habis ataupun tersisa kami tak pernah menunggu sampai senja hilang tenggelam.

Handy Pranowo

05102021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun