Selain perang takjil yang muncul pada ramadan kali ini, ada fenomena baru yang dilakukan oleh kaum muslimin khusus yang pelajar. Kita mengenalnya dengan takjil keliling kalau sebelumnya  pembagian takjil ini dilakukan satu tempat. Kini terjadi perubahan pembagian takjil dilakukan keliling menggunakan kendaraan. Ini merespon dari larangan sahur on the road dari pihak kepolisian dan berganti kegiatan dengan melakukan takjil keliling ini.
Awal nya penulis berpendapat bahwa kegiatan sangat baik dilakukan karena sejalan dengan semangat berbagi dibulan ramadan. Apalagi dilakukan oleh pelajar yang masih sangat muda. Hal yang sangat menarik jika ada anak muda yang mau melakukan kegiatan berbagi ini. Karena biasanya kegiatan berbagi takjil ini hanya dilakukan oleh orang tua. Kegiatan yang paling sederhana selalu dilakukan oleh orang tua yaitu memberikan makanan berbuka puasa dimasjid yang terjadwal. Artinya tidak setiap hari bisa dilakukan oleh orang tua kita.
Tetapi kini terjadi pergeseran kegiatan berbagi takjil ini dilakukan secara keliling oleh sekelompok pelajar yang menggunakan kendaraan. Selain berbekal makanan yang akan dibagikan mereka juga membawa atribut lainnya berupa bendera kelompok. Dan tidak hanya itu mereka juga membawa petasan yang akan nyalakan ketika berada ditengah jalan. Tentunya hal ini mengundang respon dari masyarakat bahkan pihak kepolisian.
Tidak jarang juga terjadi tawuran oleh kelompok lain yang secara kebetulan juga melakukan kegiatan takjil keliling ini. Sangat disayangkan ketika suatu kegiatan yang baik ini dinodai oleh perbuatan yang melanggar aturan. Dan yang lebih disesali yaitu bulan ramadan yang mulia ini dirusak oleh tindakan oleh pelajar atau pemuda yang melakukan kegiatan takjil keliling ini.
Sebagai pemburu takjil tentunya penulis menghimbau kepada orang tua yang mengontrol anak-anaknya yang akan mengikuti kegiatan tersebut. Banyak orang tua yang tidak tahu kegiatan tersebut mereka tahunya kegiatan ini baik dan dilakukan disekolah. Dan tidak jarang banyak dari anak-anaknya yang meminta uang untuk kegiatan tersebut. Padahal kegiatan tersebut bukan atas nama sekolah. Orang tua sebaiknya berkomunikasi dengan pihak sekolah tentang kegiatan yang mengatasnamakan sekolah agar tidak salah dalam informasi yang diberikan. Selanjutnya untuk pihak kepolisian menindak tegas kegiatan takjil keliling ini karena sudah banyak meresahkan warga. Â Semoga ramadan kali ini kita semua bisa melakukan kegiatan ibadah denga naman dan nyaman.
