"Baiklah kalau begitu, kamu saya tangkap bersama barang bukti"
"Bagaimana dengan puisi-puisinya pak"
"Biarkan saja mereka mati"
Hujan turun diam-diam melewati jendela rumahku, diam-diam menemani lelaki gimbal yang sendirian itu berbicara, makhluk halus penuh jerawat diam-diam pulang ke rumahnya di pohon jamblang itu, temanku si gembong narkoba itu diam-diam rupanya sudah mati di tembak polisi.
Diam-diam aku masih menyimpan buku puisinya, diam-diam aku belajar menulis puisi dari dirinya.
Diam-diam puisiku berbicara kepadaku.
"kapan kamu mati"
Handy Pranowo
15042021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!