Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Merah di Ujung Dermaga

28 Agustus 2018   22:06 Diperbarui: 28 Agustus 2018   22:08 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

maka kusesalkan pernah mengkhianatinya di tengah kegelapan.

Oh laut yang tenang, ombak yang damai, tak nampak lagi garis penghalang kecuali batas cakrawala tempat matahari menutup mata.

Dan aku antara ada dan tiada mengambang di tengah percikan air yang merah berkilauan.

Telah ku lipat semua mauku dan ku lemparkan ke tengah lautan maka ketenangan seperti apa lagi yang dapat ku bandingkan 

selain ketenangan bersamamu ya Tuhan.

Langit merah di ujung dermaga pada akhirnya pun hilang di telan malam.

Tak ada lagi aku, tak ada lagi siapa-siapa kecuali Tuhan yang tengah asyik melukis bintang-bintang

Handy Pranowo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun