Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa Seorang Ibu dan Sketsa Wajah yang Diburu

21 Juni 2017   00:13 Diperbarui: 21 Juni 2017   00:31 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tak malu kamu menjadi apapun asalkan itu adalah kebaikan tetapi bila menjadi seorang teroris, membunuh dengan mengatas namakan agama 

bukankah telah kau sakiti hati ibumu ini. Kini apalagi yang bisa ibu harapkan, dirimu terus di kejar dan di buru,

 sedikit pun aku tak mengetahui mengapa kamu begitu, lalu siapa yang mengajarkanmu seperti itu.

Apakah agamamu nak, apakah Rasulmu?

Ohh, malam yang hampa dan langit tanpa bintang, ku peluk fotomu dalam tangis bayang-bayang kematian. 

Ku tak doakan surga untukmu, ku tak doakan neraka untukmu, aku hanya berdoa kembalilah nak kepada pangkuanku, laki-laki kecil yang dulu begitu ku damba selalu.

Maafkan lah ibu, meski sesal dan sesak dalam dada, tanganku yang lemah ini tak pernah lelah mengangkat doa,

barangkali ada gambaran yang indah bakal di perlihatkan Tuhan kepadaku, seperti kematian ayahmu yang tewas di hantam peluru.

Tuhan, sebab segala sesuatu itu adalah milikmu maka sekali lagi kuikhlaskan lah apa yang telah kau titipkan kepadaku. 

handypranowo

210617

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun