Mohon tunggu...
Handi Yawan
Handi Yawan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Fiksi & Kreator Komik

Tinggal di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Piknik ke Negeri Piramid #11

29 Februari 2020   10:50 Diperbarui: 29 Februari 2020   11:08 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Apa!"

***

Mulai memasuki langit di Segitiga Bermuda. Herman dan Amanda sudah dihantui 'suasana' yang tak biasa.

Kali ini mereka saksikan sendiri suasana mencekam dan ketakutan luar biasa pada saat mereka terbang.

Suasana pertama yang tidak menyenangkan adalah kondisi langit yang gelap gulita dan hanya sesekali kilatan cahaya menyala dari badai memperlihatkan gumpalan awan-awan hitam.

Tidak tampak daratan sedikitpun dan hanyalah permuakaan air laut yang berkilauan ketika di timpa cahaya petir.

Selanjutnya panel-panel indikator yang masih menggunakan manual ataupun yang sudah digital memperlihatkan peningkatan fluktuasi.

Pesawat mulai berguncang dan terjadi sering walaupun masih terasa kecil.

Jendela kaca di depan hidung pesawat bergetar di hantam badai dan air hujan mengaburkan pandangan mereka.
Beberapa kali pesawat seolah-olah kena disambar petir di tengah badai kencang yang melanda membuat nyali mereka semakin ciut.

Tapi sejauh ini navigasi masih baik tidak ada yang aneh dan arah terbang masih menunjuk pada arah yang benar.

Jauh di kaki langit akhirnya Herman melihat tiang api timbul dari permukaan laut menjulang ke angkasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun