Mohon tunggu...
Handi Aditya
Handi Aditya Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja teks komersil. Suka menulis, walau aslinya mengetik.

Tertarik pada sains, psikologi dan sepak bola. Sesekali menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Entah Apa yang Merasukimu, AC Milan...

28 Oktober 2019   21:14 Diperbarui: 29 Oktober 2019   16:36 3231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: @ac_milan

Ya, pada akhirnya kita semua tahu, apa yang terjadi pada Milan ketika itu, tak ubahnya kisah cinta saya sebuah cerita indah dari dongeng Cinderella, yang harus terhenti di lonceng jam ke-dua belas.

Kenyataan hidup kadang  tak semanis bermain di Bee-Bee Land. Belakangan kita tahu, bahwa cerita menyenangkan Milan, justru dirangkai di atas sebuah kebohongan. 

Rupanya sang pemilik baru, Hong Li, tidak pernah benar-benar membawa Milan kembali ke permukaan. Ratusan juta Euro yang ia gelontorkan untuk Milan, rupanya adalah hasil dari kepiawaiannya mendapat hutang-hutang baru.

Sialnya adalah, hutang-hutang ini memiliki nominal bunga yang lumayan besar, ditambah lagi, kewajiban ini harus segera dilunasi dalam jatuh tempo yang amat singkat.

Hong Li yang notabene adalah seorang pebisnis ulung, kali ini justru tersandung oleh kegegabahannya sendiri. Ia salah berhitung, lupa bahwa sepak bola bukanlah matematika.

Barangkali di benaknya saat itu, dengan mengucurkan banyak uang, Milan akan otomatis langsung berprestasi. Ia lupa memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan lain, hal-hal kecil semisal; Juventus yang sudah pulih dari luka-luka Calciopoli.

Li yang awalnya dianggap sebagai juru selamat, nyatanya justru semakin banyak menambah kebocoran Milan, dan membuat Milan kian cepat karam menyentuh dasar. 

Semenjak itu pula, kondisi Milan menjadi kian tak menentu. Kepemilikan klub pun diambil alih oleh Elliott Management, sebuah firma permodalan yang mendanai seluruh hutang-hutang Hong Li dulu.

Dua kali berganti kepemilikan dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, rupanya tak lantas membuat Milan kembali membaik. Mereka masih terus diliputi berbagai kesulitan-kesulitan baru. Performa mereka di atas lapangan pun tak kunjung menemukan tanda-tanda kemajuan. Padahal kurang apa lagi Milan? 

Musim ini mereka punya striker haus gol sekelas Krzysztop Piatek, mereka juga diperkuat oleh pemain terbaik Piala Afrika 2019, Ismael Bennacer. Bahkan gawang mereka pun dijaga oleh penerus Buffon, Gianluigi Donnarumma. Mereka punya prasyarat yang cukup untuk menjadi setan yang ditakuti.

Pertanyaan besarnya sekarang, apa yang membuat setan ini kehilangan kemampuan, bahkan sampai lupa bagaimana caranya menakuti lawan-lawannya? Milan seolah sudah tak semenakutkan Genderuwo, Buto Ijo, atau Kuyang. Milan kini tak ubahnya seperti sosok Casper, hantu yang ramah, baik hati & senang berbagi poin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun