Mohon tunggu...
Mr. H
Mr. H Mohon Tunggu... Sang Penuntun Jejak

Saya hanyalah butiran debu dalam dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Garuda yang Terluka

2 September 2025   07:22 Diperbarui: 2 September 2025   07:22 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Delapan puluh tahun,

sayap Garuda mestinya mengepak gagah,

membelah langit Nusantara

dengan pekik merdeka yang tak pernah padam.

Namun luka-luka itu nyata,

paruhnya patah oleh kerakusan,

sayapnya tercabik korupsi,

bulunya rontok oleh janji palsu.

Demokrasi,

pernah jadi singgasana rakyat,

kini diinjak-injak di jalan berdebu,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun