Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Melawan Secara Santun Mitos Masa Kehamilan

18 Agustus 2022   06:49 Diperbarui: 18 Agustus 2022   06:50 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MITOS DAN MIND SET

Perihal mitos sejatinya bukan masalah kebenarannya, karena mitos sendiri adalah cerita yang dibenarkan oleh penceritanya dengan tujuan tertentu. Artinya mitos diciptakan dalam bentuk cerita fiktif untuk menumbuhkan sugesti.

Apapun di dalam peristiwa kehidupan, sesuatu yang diyakini akan menjadi nyata adanya. Ketika seseorang yakin atas apa yang dilakukan, maka secara mental akan muncul yang namanya  mekanisme kreatifitas jiwa. Secara otomatis tubuh beserta jiwa menyedikan untuk itu.

Sama halnya ketika seseorang merasa senang kehadiran dengan teman lama. Maka semangat untuk menjamu teman diwujudkan dengan jamuan istimewa, tempat yang nyaman dan seramah mungkin menyambutnya. Beda dengan kehadiran orang yang tidak dikehendaki, maka segenap pisik dan jiwa, minim ekspresi, sangat dingin dan terkesan kaku, bahkan ingin agar tamunya segera pulang.

 Pembentukan kepercayaan berawal dari informasi atau pengetahuan, kemudian alam sadarnya menerima informasi tersebut  dan membenarkannya berdasarkan kemahiran pencerita atau mitos tersebut benar-benar diyakini dalam masyarakat.

Suami istri dalam mengahdapi mitos pada masa kehamilan, tidak perlu menyampaikan dalil-dalil atau teori, pengetahuan logis yang dijadikan alat pembela, bisa menjadikan pihak lain merasa kurang nyaman, meski mereka tidak memberikan balasan bantahan.

Bisa jadi logika yang ditampilkan dalam menolak mitos, dianggap oleh masyarakat sebagai kesombongan, bahkan ada yang mengumpat dalam hati "rasakan ya akibatnya kalau tidak percaya", ini merupakan doa.

Penolakan meyakini mitos oleh suami istri bukan sekadar menolak kebenaran yang tak berdasar, lebih luas lagi adalah melawan keyakinan orang tua atau orang yang ada di sekitarnya. Kondisi seperti ini membuat suasana kurang menyenangkan, apalagi bagi orang tua yang tidak cukup terampil bicara dan menjelaskan kepada anaknya, maka anaklah yang harus mengerti kondisi orang tua.

Mitos! Boleh tidak dipercayai, asal jangan menentang secara keras, baik dengan berdebatan sengit ataupun sikap yang acuh, tak acuh. Bila memungkinkan "iyakan saja" sikapi sesuai dengan keadaan, karena masa kehamilan adalah masa indah bagi calon orang tua, maka belajarlah menjadi orang tua dengan mengaca dan menghormati orang tua Anda sekarang.

Cermin kayu memantulkan teka teki

Hendak dipandang tanpa ada sisi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun