Mohon tunggu...
Hamid Anwar
Hamid Anwar Mohon Tunggu... Administrasi - PNS Kelurahan

Pegawai kantor yang santai, sambil mengelola blog pribadi http://hamidanwar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengantar Pulang ke Alam Gaib

29 Oktober 2019   08:20 Diperbarui: 29 Oktober 2019   08:25 8788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, sumber: mimbar-rakyat.com

(itu sih namanya pohon beringin, pohon beringin itu memang dari jaman nenek-nenek jaman dulu dipercaya banyak penunggunya semisal genderuwo dan pocong)

Namun, beberapa tahun belakangan, pohon bibis itu sudah dipangkas, sehingga suasana yang dulu lebat dan menyeramkan kini berangsur hilang. Pada waktu pemangkasan pohon, oleh orang pintar diadakan ritual untuk memindahkan penunggunya ke Kebon Mojo, yang terletak di pinggir kampung. Namun, meski sudah dipindahkan, aura mistis dongklak pohon bibis tetap terasa.

Suatu hari, seorang warga mengaku melihat lilin berjalan sendiri menuju arah pohon bibis ketika pukul sepuluh malam. Dan ketika diperhatikan, lilin tersebut berjalan sendiri tanpa ada orang yang memegang dan hilang ketika sampai di dongklak pohon bibis tersebut. Cerita lain lagi, seorang penjual jajanan yang setiap malamnya melewati pohon bibis itu pernah melihat penampakan berupa makhluk hitam. Makhluk hitam itu terlihat kecil dan lama kelamaan menjadi semakin besar dan semakin besar bahkan setinggi pohon kelapa.

Akhirnya, penjual jajanan itupun

PINGSAN

**

Ketika Aku memutuskan untuk melalui jalan utama dan melewati pohon bibis tersebut, aku merasakan aura yang tidak enak. Selain itu, aku mencium aroma melati yang sangat kuat.. bagai lupa ingatan, aku hanya ingat ketika ternyata aku sudah mengendarai motorku dan berada di sebuah jalan raya yang sangat halus dengan kanan kiri berupa hutan dan jurang. Anehnya, tidak ada seorang pun yang berpapasan meskipun tampaknya jalan tersebut merupakan jalan utama antar kota.

Sadar bahwa aku sedang berada di alam lain, aku pun berusaha berdoa sebisanya.

Sampai-sampai, aku merasa dibimbing oleh seseorang untuk menuju sebuah tempat berupa pertigaan jalan kampung yang berbentuk seperti huruf Y. Lokasi tersebut ada di sebuah tempat yang rendah. Sementara aku melaju dari atas dan melihat keramaian seperti pasar malam di tempat tersebut. Ada beberapa mainan anak, dan canda tawa anak-anak bermain odong-odong. Namun, ketika sampai di tempat percabangan huruf Y tersebut, semua hilang berubah menjadi hitam pekat. Yang ada hanyalah sebuah pohon sabrang dengan rumput ilalang di sekelilingnya.

Dengan bekal IMTAQ yang kuat dan kesadaran nurani yang tinggi, akhirnya Aku memutuskan untuk kembali menuju ke atas dan tidak berani menoleh tempat itu lagi. Tetapi..

Baru berjalan sekitar dua puluh meter dengan mengebut menanjak, aku merasa dikuntit oleh beberapa motor. Ketika ditengok melalui spion, ternyata sosok yang mengikutiku tersebut berwujud seperti manusia kerdil dengan tatapan yang sangat mengerikan. Tubuhnya berkulit pink dengan kulit yang bergelambir. Mereka berjumlah semakin banyak dan semakin cepat mengejar. Hingga akhirnya hilang sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun