Mohon tunggu...
Wadidaw
Wadidaw Mohon Tunggu... Penulis - Seorang yang peduli akan kisah

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Supersonic Part 1

13 Desember 2018   11:37 Diperbarui: 13 Desember 2018   12:12 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi tunggu, apakah ini yang menusuk dipahaku tatkala sesorang mendorongku, sakit dan sepertinya akan berdarah. Rasa ini sepertinya kukenal, tajam yang khas, ah betul, ternyata potlot ku yang runcing ada dikantung dan menusuk pahaku, yeah.

"Aku  sabar menunggu tanpa padam ditegangan 220 volt. Namun kini aku hanya sanggup menghasilkan kuat arus listrik sebesar 0,25 untuk mencari dirimu dan semakin melemah. 

Dapatkah kau tahu berapa dan sampai kapan daya ku? Berapa lama lagi besaran energiku sanggup bertahan untuk 12 jam saja?"

Itu kata-kata yang kubaca dalam buku di bus kemarin pagi. Encer rasanya otakku masih mengingat walau sekilas. Tanpa kusadari aku menulis, ya aku menulis sebuah jawaban. Ada perasaan lain menyergap, seakan sebuah kenangan mencoba memanggil. Aku menulis :

Kau mau jawaban jujurku? Aku tahu semua yang diketahui

V =220 v
I= 0,25A
t = 12 jam x60 x60 =43200s


Kamu menanyakan sampai kapan P dan berapa kesanggupan W ?
Akan ku jawab :


P = I x V
= 0,25 x 220
= 55 watt Dayamu

W = I x V xt
= 0,25 x 220 x 43.200
=2.376.000 j / 1000
=2376 kj Besar Energimu

Tapi aku tetap tak tahu kamu siapa.....

-Hamdhani W Prasetyo-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun