Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bintang-bintang Tak Datang

7 Januari 2021   18:48 Diperbarui: 7 Januari 2021   19:00 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bintang-bintang biasanya bersiap datang
Mungkin mereka sedang berhias dan berkemas
Tapi kupikir awan sedang cemburu
Masih saja rebahan dengan manja
Haruskah lensa kamera menjadi buram?
Lalu menghasut hatiku untuk larut bersamanya?

Tapi bintang yang terang
Selalu beruntung
Ada saja celah
Memporak-porandakan kecemburuan
Merangkulnya
Bukan memukul
Bukan pula hanya sebatas lips service

Lama-lama aku khawatir
Mampukah mereka menghias kehidupan malam ini?
Lalu kuabadikan kedalam potret kenangan

Mungkin kunang-kunang bersedia menggantikan pendaran sinarnya
Meskipun mendapati spesies ini
Sudah menjadi keberuntungan yang susah didapat
Sesulit menemukan air bersih di sungai

(Salahku juga, kemarin tidak memaki orang-orang yang menumpah sampah
Marahku mungkin sudah habis
Papan bertuliskan "Dilarang buang sampah dan limbah" diacak-acak
Kemudian diganti "Yang larang buang sampah dan limbah, kami culik lalu ditembak")

Baru kudapati
Satu persatu bintang-bintang itu
Mengumumkan, undur diri dan melepas jubah keberaniannya
Setelah itu, bergabung menjadi gumpalan awan yang memunggungiku

Akupun bertanya-tanya,
Mungkinkah bintang-bintang itu akan punah dan tak datang malam ini, esok dan seterusnya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun