Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengalaman yang Takkan Terlupakan Seumur Hidup Saya

8 Juni 2019   21:34 Diperbarui: 8 Juni 2019   21:48 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan mungkin juga perlu diwaspadai kalau sekarang ini, candu tidak mesti narkoba. Game online bisa dikategorikan sebagai candu, karena bisa membuat orang lupa diri, baik lupa makan, maupun lupa pada tanggung jawab dan bersosialisasi, serta lupa berinteraksi dengan keluarga dan orang lain.

Saya mempunyai kenalan. Sepasang suami istri yang bercerai, karena sang suami kecanduan bermain game online dan tak memperhatikan keluarga. Sang istri minta cerai.

Mungkin Anda tertawa, karena menganggap cuma gara-gara kecanduan game online, bisa cerai, namun ini nyata, dan bisa saja terjadi dalam keluarga Anda. Jadi waspadalah dengan candu game online!

2. Bagi para istri, jangan putus asa, kalau suami tersandung masalah atau dalam kondisi keuangan yang tidak baik

Yah, seperti yang saya bilang ke Bu Rosi, kebanyakan istri akan minta cerai, kalau suami terkena masalah. Saya memang tidak punya datanya, namun dari pengalaman saya sebagai guru di sekolah, saya mendapati beberapa ibu minta cerai, karena suami tidak bisa menafkahi keluarga secara layak, mencuri, selingkuh, dan lain sebagainya.

Namun mayoritas, karena faktor ekonomi.

Intinya, jangan menyerah dengan keadaan. Anggaplah masalah atau keadaan buruk sebagai ujian dari Tuhan, yang mempersiapkan kita untuk naik ke kelas yang lebih tinggi lagi.

3. Bagi masyarakat, jangan memandang rendah orang lain atau anggota keluarganya, disebabkan adanya masalah hukum atau aib dari orang tersebut.

Terkadang penilaian manusia tidak adil terhadap sesamanya. Kepala keluarga, dalam hal ini, suami yang melakukan, namun istri dan anak-anaknya mendapat getahnya.

Seperti Bu Rosi dan anak-anaknya.

Mereka mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari beberapa tetangga, mereka tersisihkan dari lingkungan, mereka mendapat pandangan negatif dari sekitar.

Setiap kita adalah manusia biasa.

Siapa di antara kita yang tidak pernah berbuat kesalahan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun