Saya tidak menyalahkan sang ibu, namun memang paradigma berpikir 'demi anak' perlu ada, meskipun badan lelah, namun usia emas antara 0 sampai 12 tahun adalah dasar tumbuh kembang anak.
Apa pun perlu diusahakan demi suksesnya anak di kemudian hari.
Daripada menonton acara-acara 'sampah' di televisi (ada yang bagus, namun hanya sedikit), lebih baik menemani anak-anak Anda belajar. Momen seperti ini jangan disia-siakan untuk memahami kesulitan anak dalam belajar.
Kedua - Batasi Jam Memakai Gadget
Selain tv, musuh kedua dari orangtua adalah gadget, seperti laptop dan smartphone, khususnya smartphone. Smartphone, merupakan benda yang pasti mudah ditemui di berbagai keluarga. Seperti halnya tv, smartphone atau ponsel bukan barang mewah lagi. Dengan uang senilai 700 - 800 ribu, kita pun dapat memiliki ponsel pintar.
Begitu juga dengan harga paket data internet yang semakin lama semakin murah sehingga dari kalangan ekonomi menengah ke bawah bisa membeli beragam paket data yang murah sehingga bisa berselancar di dunia maya.
Kemudahan untuk memperoleh informasi serta hiburan menyebabkan banyak orang terbuai, terbius untuk memelototi layar hape tanpa sedikit pun berkedip. Lupa makan, minum, tidur, bekerja, bahkan yang paling parah, malas bersosialisasi dan bercengkrama dengan keluarga.
Saya mempunyai kenalan yang menceritakan kalau sepupunya menggugat cerai sang suami, karena sang suami tidak memperhatikan istri dan anak di rumah.
"Maksudnya, si suami selingkuh?" Saya tidak mengerti.
"Bukan, Pak. Si suami, setelah pulang kerja, dia hanya main game online. Bisa sampai tengah malam, bahkan bisa sampai dinihari.
"Akibatnya, keluarga tidak diperhatikan. Mereka tinggal serumah, tapi tidak ada komunikasi sama sekali. Dia sibuk dengan game online-nya. Mereka  ditelantarkan begitu saja."