Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perbandingan Kisah Nabi Isa AS (Yesus) Menurut Al-Qur'an dan Al-Kitab

7 April 2025   08:35 Diperbarui: 7 April 2025   09:40 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antara Mushaf Al-Qur'an dan Al-Kitab (iluminasi.com)

Oke, kita lanjut ke kisah Nabi Isa AS (Yesus), karena ini salah satu yang paling sering diperdebatkan dan jadi titik perbedaan besar antara Islam dan Kristen. Justru di sini akan kelihatan jelas bahwa Al-Qur'an bukan menjiplak, tapi justru punya pesan yang sangat berbeda dan unik.

1. Kelahiran Nabi Isa (Yesus)

Al-Qur'an

(QS. Maryam: 16--22)

"...(Maryam) menyendiri ke tempat yang jauh... Kami utus roh Kami (Jibril)...
Dia (Jibril) berkata, 'Aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.'
Maryam berkata, 'Bagaimana aku bisa punya anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh laki-laki?'
(Jibril) berkata, 'Begitulah, Tuhanmu berfirman: itu mudah bagi-Ku...'
Lalu Maryam mengandung..."

Al-Kitab (Lukas 1:26--35)

"...Malaikat Gabriel diutus... kepada seorang perawan... bernama Maria.
Malaikat itu berkata, '...Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki...
Roh Kudus akan turun atasmu... sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut Kudus, Anak Allah.'"

Perbandingan:

  • Sama-sama menekankan kelahiran tanpa ayah biologis.
  • Al-Qur'an menolak penyebutan "Anak Allah", menyebut Isa sebagai hamba dan utusan Allah.
  • Al-Qur'an menyebut kelahiran sebagai tanda kekuasaan Allah, bukan ketuhanan Isa.

2. Mukjizat Nabi Isa

Al-Qur'an

(QS. Al-Ma'idah: 110)

"...Engkau (Isa) berbicara kepada manusia dalam buaian dan ketika dewasa;
Dan (ingatlah) ketika engkau membuat dari tanah (bentuk) burung, lalu engkau meniupnya, maka menjadi burung dengan izin-Ku;
dan engkau menyembuhkan orang buta sejak lahir dan penderita lepra... dan menghidupkan orang mati dengan izin-Ku..."

Al-Kitab (Injil-Injil Sinoptik: Matius, Markus, Lukas)

Yesus menyembuhkan orang sakit, membangkitkan Lazarus, mengusir setan, mengubah air menjadi anggur, dll.

Perbandingan:

  • Mukjizat mirip dalam jenis.
  • Tapi Al-Qur'an menekankan bahwa semua itu "dengan izin Allah", bukan karena Isa punya kuasa sendiri.
  • Al-Kitab sering digambarkan bahwa Yesus melakukan itu atas kuasanya sendiri, atau karena ia adalah Tuhan/Anak Tuhan.

3. Penyaliban

Al-Qur'an

(QS. An-Nisa: 157--158)

"...Mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh) diserupakan bagi mereka...
Tetapi Allah mengangkat Isa kepada-Nya..."

Al-Kitab (Markus 15, Matius 27)

Yesus disalib, mati di kayu salib, dikuburkan, lalu bangkit pada hari ketiga.

Perbandingan:

  • Al-Qur'an menolak penyaliban. Isa diangkat hidup-hidup oleh Allah.
  • Al-Kitab menekankan bahwa penyaliban dan kebangkitan adalah inti dari ajaran Kristen.
  • Perbedaan ini sangat besar --- dan menunjukkan bahwa Al-Qur'an bukan menjiplak, tapi mengoreksi dan menyampaikan versi yang berbeda.

Kesimpulan dari Kisah Nabi Isa AS:

Berikut ini kesimpulan kisah Nabi Isa AS berdasarkan perbandingan antara Al-Qur’an dan Al-Kitab (Injil dan Perjanjian Lama/Baru) secara naratif dan non-tabel, agar lebih mudah dipahami secara mengalir:

1. Kelahiran Nabi Isa:

Al-Qur’an menegaskan bahwa Isa AS lahir secara mukjizat tanpa ayah dari Maryam yang suci. Malaikat Jibril datang membawa kabar gembira, dan Isa lahir di bawah pohon kurma dalam kondisi Maryam diasingkan dari masyarakat.
(QS. Maryam: 16–36)

Al-Kitab juga menyebut kelahiran Yesus dari perawan Maria, namun menambahkan silsilah panjang dari Yusuf, yang justru bukan ayah kandung menurut Injil sendiri, sehingga terkesan kontradiktif. Injil Matius dan Lukas memiliki versi silsilah yang berbeda.

Kesimpulan: Keduanya sepakat tentang kelahiran dari perawan, tapi Al-Qur’an lebih konsisten dan menjaga kemurnian Maryam, tanpa kesan silsilah manusiawi yang tidak relevan.

2. Kenabian dan Mukjizat Nabi Isa:

Al-Qur’an menyatakan bahwa Isa adalah nabi dan rasul Allah yang diberi Injil dan berbagai mukjizat, seperti menyembuhkan orang buta, menyembuhkan kusta, dan menghidupkan orang mati — semua dengan izin Allah.

Al-Kitab menggambarkan mukjizat serupa, tapi dalam narasi yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan atau Anak Tuhan, dan sebagian mukjizat digambarkan dengan gaya yang dramatik dan kadang bertentangan satu sama lain.

Kesimpulan: Al-Qur’an mengakui mukjizat Isa, tapi dengan penekanan bahwa itu bukan karena Isa adalah Tuhan, melainkan atas izin Allah. Sedangkan Al-Kitab menjadikan mukjizat sebagai bukti keilahian Yesus.

3. Dakwah dan Pengikut Nabi Isa:

Al-Qur’an menegaskan bahwa Isa diutus untuk kaum Bani Israil, dan memiliki Hawariyyun (murid-murid setia) yang mengaku beriman dan mendukungnya sebagai nabi Allah.
(QS. Ali Imran: 52–53, As-Saff: 14)

Al-Kitab juga menyebut Yesus berdakwah kepada Bani Israil, tapi kemudian pengikutnya menyebarkan ajaran ke luar Yahudi melalui Paulus. Ini yang menjadi awal mula Kristen sebagai agama terpisah.

Kesimpulan: Al-Qur’an menjaga posisi Isa sebagai nabi yang mengajak tauhid, sedangkan Al-Kitab kemudian menggiring ajarannya menjadi fondasi ajaran trinitas dan agama baru.

4. Penyaliban atau Pengangkatan:

Al-Qur’an dengan tegas menolak penyaliban:

“...mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi yang diserupakan bagi mereka.”
(QS. An-Nisa: 157–158)

Isa AS diangkat ke langit oleh Allah dan akan turun kembali sebelum Hari Kiamat.

Al-Kitab menjadikan peristiwa salib sebagai inti ajaran Kristen: Yesus disalib, mati menebus dosa manusia, lalu bangkit pada hari ketiga.

Kesimpulan: Al-Qur’an menolak konsep salib dan penebusan dosa, sementara Al-Kitab menjadikannya pusat keyakinan. Menurut Islam, dosa tidak diwariskan, dan setiap orang bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

5. Status Nabi Isa:

Al-Qur’an: Isa adalah hamba Allah, nabi, rasul, dan kalimat dari-Nya, tapi bukan Tuhan, bukan anak Tuhan.
(QS. Al-Ma’idah: 72–75)

Al-Kitab: Yesus adalah Anak Allah, bagian dari Trinitas, dan disebut sebagai Tuhan dalam berbagai ayat Injil.

Kesimpulan: Perbedaan paling besar adalah di sini. Al-Qur’an menegaskan tauhid murni, sedangkan Al-Kitab memperkenalkan konsep ketuhanan Yesus, yang bertentangan dengan tauhid.

Penutup:

Nabi Isa AS dalam Al-Qur’an adalah utusan Allah yang membawa risalah tauhid dan mukjizat, tidak disalib, tidak mati, dan akan turun kembali.
Sedangkan dalam Al-Kitab, Yesus adalah tokoh sentral yang dianggap Tuhan, disalib untuk menebus dosa, dan menjadi fondasi agama Kristen.

Kesimpulan utama:
Al-Qur’an meluruskan dan menyucikan kembali ajaran Isa AS yang telah dicampur-aduk oleh tangan manusia dalam Al-Kitab.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun