Mari kita ambil kisah Nabi Musa AS yang sangat terkenal dan terdapat di kedua kitab --- Al-Qur'an dan Al-Kitab (khususnya dalam Kitab Keluaran di Perjanjian Lama). Kita akan bandingkan bagian kisah Musa membelah laut.
Versi Al-Qur'an
(QS. Asy-Syu'ara: 63-66)
"Maka Kami wahyukan kepada Musa: 'Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.' Maka terbelahlah laut itu dan tiap-tiap belahan seperti gunung yang besar.
Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain (Fir'aun dan pasukannya).
Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersama dia semuanya.
Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain."
Fokus:
- Allah sebagai pelaku utama.
- Aksi langsung melalui wahyu.
- Penekanan pada kekuasaan Allah dan penyelamatan orang-orang beriman.
- Tidak ada detil tambahan yang dramatis.
Versi Al-Kitab
(Keluaran 14:21-28)
"Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan TUHAN menyurutkan laut dengan perantaraan angin timur yang keras semalam-malaman dan membuat laut itu menjadi tanah kering...
Air itu terbagi dua...
Kemudian orang Israel berjalan di tengah laut yang kering; dan di sebelah kanan dan kiri mereka air itu sebagai tembok bagi mereka...
Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan menjelang pagi, laut kembali seperti keadaan semula...
Seluruh tentara Firaun... ditenggelamkan TUHAN ke dalam laut."
Fokus:
- Ada unsur waktu: angin bertiup semalam-malaman.
- Banyak detail deskriptif secara fisik.
- Narasi historis yang lebih panjang dan dramatis.
- Masih menekankan kuasa Tuhan, tapi tidak sepadat makna teologis Al-Qur'an.
Kesimpulan Perbandingan:
- Garis besar kisah mirip: Musa membelah laut, Bani Israel selamat, Fir'aun tenggelam.
- Tapi sudut pandang, gaya penyampaian, dan pesan utama sangat berbeda.
- Al-Qur'an lebih ringkas, puitis, teologis.
- Al-Kitab lebih naratif, historis, dan berisi banyak detail.