Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perbandingan Kisah Nabi Isa AS (Yesus) Menurut Al-Qur'an dan Al-Kitab

7 April 2025   08:35 Diperbarui: 7 April 2025   09:40 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antara Mushaf Al-Qur'an dan Al-Kitab (iluminasi.com)

Perbandingan:

  • Al-Qur'an menolak penyaliban. Isa diangkat hidup-hidup oleh Allah.
  • Al-Kitab menekankan bahwa penyaliban dan kebangkitan adalah inti dari ajaran Kristen.
  • Perbedaan ini sangat besar --- dan menunjukkan bahwa Al-Qur'an bukan menjiplak, tapi mengoreksi dan menyampaikan versi yang berbeda.

Kesimpulan dari Kisah Nabi Isa AS:

Berikut ini kesimpulan kisah Nabi Isa AS berdasarkan perbandingan antara Al-Qur’an dan Al-Kitab (Injil dan Perjanjian Lama/Baru) secara naratif dan non-tabel, agar lebih mudah dipahami secara mengalir:

1. Kelahiran Nabi Isa:

Al-Qur’an menegaskan bahwa Isa AS lahir secara mukjizat tanpa ayah dari Maryam yang suci. Malaikat Jibril datang membawa kabar gembira, dan Isa lahir di bawah pohon kurma dalam kondisi Maryam diasingkan dari masyarakat.
(QS. Maryam: 16–36)

Al-Kitab juga menyebut kelahiran Yesus dari perawan Maria, namun menambahkan silsilah panjang dari Yusuf, yang justru bukan ayah kandung menurut Injil sendiri, sehingga terkesan kontradiktif. Injil Matius dan Lukas memiliki versi silsilah yang berbeda.

Kesimpulan: Keduanya sepakat tentang kelahiran dari perawan, tapi Al-Qur’an lebih konsisten dan menjaga kemurnian Maryam, tanpa kesan silsilah manusiawi yang tidak relevan.

2. Kenabian dan Mukjizat Nabi Isa:

Al-Qur’an menyatakan bahwa Isa adalah nabi dan rasul Allah yang diberi Injil dan berbagai mukjizat, seperti menyembuhkan orang buta, menyembuhkan kusta, dan menghidupkan orang mati — semua dengan izin Allah.

Al-Kitab menggambarkan mukjizat serupa, tapi dalam narasi yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan atau Anak Tuhan, dan sebagian mukjizat digambarkan dengan gaya yang dramatik dan kadang bertentangan satu sama lain.

Kesimpulan: Al-Qur’an mengakui mukjizat Isa, tapi dengan penekanan bahwa itu bukan karena Isa adalah Tuhan, melainkan atas izin Allah. Sedangkan Al-Kitab menjadikan mukjizat sebagai bukti keilahian Yesus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun