Mohon tunggu...
Hairil Suriname
Hairil Suriname Mohon Tunggu... Lainnya - Institut Tinta Manuru

Bukan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tergilas Babas

6 Juni 2021   15:58 Diperbarui: 6 Juni 2021   17:55 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laksana kebajikan

Langit bebas yang berawan rupa syarat kebebasan hati yang tidak dapat di adili, tuan

Hati-hati,
Antara cerita, tahta, dan kuasa
Ku selip satu titik kebebasan sejati, agaknya kau gak menyadari hingga kehancuran mencoreng keburukan yang kau sembunyi

Sudah waktunya kamu harus tau
Memberikan kebebasan pada orang-orang, agar mereka dapat mimilah dan mimilih hidup adalah mencintai yang sebenarnya

Apakah sengaja lupa, atau benar-benar merubah lupa jadi murka dan memeluk erat luka-luka?

Bebaskan hati, mengumpul puing-puing berserakan, satukan kembali menjadi rumah bahagia, yang jumlahnya sama dengan kebaikan

Tanggungjawab  pada pencipta, pada alam dan sesama manusia, adalah jalan kebebasan. Di seberang jalan, ada kaum papah yang menangis kepayahan

Bebaskan hati, kebebasan tidak bisa menghukum juga mengubah nasib manusia, tetapi mencintai sangatlah mungkin

Kerusuhan, pembiaran dan kemiskinan masih terus berlanjut. Tidak ada kebebasan sejati menyapa tiga hal itu

Kalau aku punya kuasa,
Ku berikan kamu dua pilihan, menerima atau menolak sejatinya kebebasan, bak langit maha luas

Kamu bilang tak punya keberanian, untuk apa mencintai dan menepuk belahan dada?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun